'Women, Creativity, and Technology' by Perempuan Punya Karya & Girls in Tech Indonesia

Seminggu yang lalu, saya dapat kesempatan untuk datang ke suatu event yang sangat spesial. Event ini diselenggarakan oleh Perempuan Punya Karya dan Girls in Tech Indonesia. Dua komunitas ini sangat saya admire karena punya misi menginspirasi makin banyak perempuan Indonesia untuk berkarya. Tidak hanya menginspirasi, tapi juga mewadahi langsung perempuan yang ingin maju dengan memanfaatkan teknologi.


Diselenggarakan di GAIA Cosmo Hotel pada tanggal 9 April 2017, acara ini dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Ruangan bernuansa putih - emas membuat acara ini terkesan fancy. Apalagi peserta yang datang kebanyakan adalah business women. Auranya sungguh vibrant buat saya. Bikin saya sedikit minder sebenarnya. Tapi nggak apa-apa, saya akan pasang mode "nyolong ilmu" dari wanita-wanita inspiratif yang datang di sana.

Mengenal Para Pembicara "Women, Creativity, and Technology" Lebih Dekat

Pembicara yang datang pada acara ini seharusnya ada 4. Namun karena Mbak Anantya dari Girls in Tech Indonesia berhalangan hadir, jadi yang available ada 3 pembicara. Mereka adalah Mbak Ayang Cempaka (@ayangcempaka) Creative Director of Ayang Cempaka, Mbak Indah Ederra (@indahederra) Creative Director of Ederra Indonesia, dan Mbak Ollie Salsabila (@salsabeela) Co-managing Director of Girls in Tech Indonesia.

 Mbak Indah Ederra (@indahederra) dan Mbak Ayang Cempaka (@ayangcempaka)

Sesi pertama diawali dengan ngobrol bareng Mbak Ayang dan Mbak Indah. Saat saya mencermati kebiasaan Mbak Ayang dan Mbak Indah sebelum merintis karir yang saat ini mereka geluti, ternyata mereka berdua perempuan yang cukup "rebel". Bukan dalam konteks yang negatif lho ya, tapi malah sangat positif. 

Saat berada di bangku SMA, Mbak Indah suka bolos ke toko kain, sedangkan Mbak Ayang bolos ke toko hewan. Menurut saya, sifat "rebel" inilah yang akhirnya membuat mereka menjadi ladyboss yang karyanya mulai nggak bisa dipandang sebelah mata.

Pentingnya Perempuan untuk Bekerja

Dalam sesi pertama ini, Mbak Indah memaparkan pentingnya perempuan untuk bekerja. Lingkup "bekerja" di sini bukan hanya kerja kantoran, tapi bisa saja membangun bisnis kecil-kecilan di rumah untuk ibu rumah tangga. Perempuan perlu bekerja agar:

  1. Mandiri secara finansial. Nggak perlu lagi terus-terusan minta ke suami kalau ada keinginan tersier seperti makeup atau teflon Happy Call.
  2. Mengaktualisasi diri. Sebelum berstatus sebagai istri dan ibu dari anak-anak, wanita yang sudah menikah sebelumnya adalah dirinya sendiri. Bekerja membantu wanita menjadi dirinya kembali. Akan terasa menyenangkan saat kita bekerja sesuai dengan passion kita juga.
  3. Sebagai bekal untuk menghadapi kondisi terburuk dalam keluarga. Ini berlaku saat ada sesuatu darurat. Mungkin aggota keluarga ada yang sakit, meninggal, atau rumah tangga retak. Setidaknya sebagai wanita, kita bisa berjaga-jaga untuk mengatasi kesulitan keungan pada saat seperti itu.
Berbicara seputar bisnis, Mbak Indah dan Mbak Ayang punya caranya masing-masing untuk maintaining  SDM dan finansial dalam bisnis mereka. Mengenai SDM, Mbak Indah berpendapat bahwa sebagai owner, sebaiknya nggak perlu baper saat ada karyawan yang tiba-tiba cabut. Hal tersebut sangatlah wajar dan termasuk bagian dari "hukum alam" yang perlu disikapi secara profesional.


Langsung pasang mode "nyolong ilmu" pas Mbak Indah dan Mbak Ayang bagi-bagi tips seputar bisnisnya 😀

Mbak Ayang juga mempunyai pengalamannya sendiri dalam pengelolaan bisnisnya. Awal merintis Ayang Cempaka, dia sama sekali nggak tahu caranya merekrut karyawan. Bisnis itu butuh ilmu dan sudah menjadi tugasnya untuk memahami semua ilmu yang berkaitan dengan bisnisnya. Konsisten dalam berkarya dan nggak cuma wacana, InsyaAllah rejeki akan datang sendiri.

"Menjalankan bisnis itu... asal bisa memahami dan menguasai ilmunya, itu sudah cukup" - Indah Ederra
Techonology for Women to be More Productive and Creative

Setelah sesi pertama dan coffee break, sesi kedua yang juga sesi terakhir pada event "Women, Creativity, and Technology" diisi oleh Mbak Ollie Salsabila. Sebelum memulai sesi kedua, Mbak Ollie bertanya kepada para peserta yang datang terlebih dahulu, siapakah di antara mereka yang bukan enterpreneur.

Saya belum jadi enterpreneur tapi saya nggak tunjuk tangan. HAHAHA.

Di antara peserta yang hadir, ternyata ada yang berprofesi sebagai penari. Kenapa Mbak Ollie harus melemparkan pertanyaan seperti itu? Nah, ada yang harus saya jelaskan dulu sebelumnya...


Sharing session with Mbak Ollie Salsabila (@salsabeela)

Sesi dengan Mbak Ollie ini membahas lebih jauh mengenai pemanfaatan teknologi secara maksimal oleh wanita melalui karyanya. Teknolgi bukan hanya media sosial saja. Banyak di antara kita yang sudah merasa memanfaatkan teknologi karena sudah memaksimalkan penggunaan media sosial. Apakah cukup?

Maaf, kali ini jawabannya tidak.

Dunia digital dan teknologi sudah kadung dicap "kompleks" oleh para perempuan. Saya pun berpikir hal yang sama. Apalagi kalau sudah masuk masalah pemrograman dan nganu-nganunya. Belajar bahasa HTML di SMP aja pecas ndahe, apalagi disuruh coding yang rumit-rumit njelemit. Udah deh saya maksimalkan dulu urusan ngeblog.

Tapi kalau kita (perempuan) mau belajar, memahami, dan mempraktekan secara maksimal, akan lebih banyak hal-hal luar biasa yang kita ciptakan. Sebagai contoh Mbak penari, yang ternyata akrab dipanggil Jeng Ancis (@jeng.ancis), bisa saja membuka kelas virtual untuk belajar tarian jawa. Dengan menggunakan teknologi VR (Virtual Reality), para peserta dari seluruh dunia bisa mengikuti kelas menari tarian jawa bersama Jeng Ancis.

Lak yo canggih tenan to leh ku mbayangke? canggih bener kan saya membayangkannya

Oleh karena itu, Mbak Ollie dan partnernya, Mbak Anantya, membuat suatu wadah untuk para perempuan yang ingin lebih banyak belajar dunia digital dan teknologi, yaitu #WhyNot by Girls in Tech Indonesia. Enterpreneur belajar coding? #WhyNot?

What's Our Passion?

Nggak cuma sharing seputar Girls in Tech Indonesia, Mbak Ollie juga bercerita seputar pengalamannya dalam menemukan apa yang menjadi passionnya. She loves writing. Saat di bangku sekolah, Mbak Ollie suka bikin puisi yang ditaruh di web buatannya sendiri. Dulu sih dia belajar bukan dari googling, tapi dari yahoo-ing. Dari sana, dia mulai menggeluti dunia digital dan teknologi serta menulis.


Mbak Ollie explained on how to find our passion

Dalam perjalanan karirnya, Mbak Ollie percaya bahwa being passionate brings success. Nah, untuk tahu apa passion kita, kita harus tahu di mana letak strength kita. Sifat paling dominan + keahlian terbaik kita = strength! Mbak Ollie suka nulis, tapi kalau nulis itu-itu aja juga bosen. Itu kenapa segala bentuk kepenulisan dia coba. Mulai dari nulis di blog, nulis buku sampe 30 lebih, sampe nulis skrip film pun dia jabanin. Walau beda-beda, tapi benang merahnya tetep ada, yaitu nulis.

Kunci suksesnya Mbak Ollie apa sih? Learn to be different. How? BREAK THE RULES.

"I want to break the rule. But to break the rule, I have to understand the rule" - Ollie Salsabila
So, are you ready to break the rule?

Women are Meant to Empower One Another

Overall, this event was unforgettable. Aku merasa super lucky bisa ketemu perempuan-perempuan hebat di sini. Berkenalan dan networking dengan teman-teman baru yang nggak kalah inspiratif dari para pembicaranya. Terima kasih Perempuan Punya Karya dan Girls in Tech Indonesia. Semoga bisa dapat kesempatan untuk bergabung di event berikutnya.

 

All pic by @perempuanpunyakarya and me

See you on the next post!

Post a Comment

6 Comments

Aku setuju mbak, meski sudah menikah perempuan tetap harus bekerja atau berkarya, ga harus kerja kantoran karena ..."wanita yang sudah menikah sebelumnya adalah dirinya sendiri". Memang menemukan passion ga mudah juga ya mbak..aku jg masih mencari dan mencoba banyak hal :')
erny's journal said…
Waaa seneng banget kamu nulis lengkap gini. Gara-gara aku sibuk pas acara jadi nggak gitu dengerin. Gara-gara tulisanmu aku jadi tahu detilnya hihi
Hanifa said…
Sama Mbak.. Aku juga merasa masih perlu banyak belajar banyak hal untuk tahu apa passionku. Tapi yakin deh proses nggak akan mengkhianati. Saat kita udah enjoy dan produktif dalam suatu bidang, kita bakal tahu kalau itu passion kita :')
Hanifa said…
Lha kamu kan panitianya Er. Hahaha. Udah jadi kewajibanku to spread the words tentang Perempuan Punya Karya dan Girls in Tech. Ini nggak semua detilnya sih tapi semoga bisa membantu menginspirasi perempuan-perempuan lain untuk bisa maju bareng komunitas ini. Makasih banyak atas kesempatannya yaaa :')
Annisa Pertiwi said…
hanifa... aku suka layout blognya deh, cakep.
wah kayanya acaranya asyik banget deh! i can feel the girl's power just by reading your blogpost^^

www.akpertiwi.com
Hanifa said…
Akkkk makasiiih. Pengen banget ganti template dari kemaren dan baru keturutan malem tadi sampe nggak tidur karena awalnya berantakan banget.

Iyaaaa asyik banget! Positif banget pokoknya :))