A Girl Thoughts - Lifestyle and Beauty Blog by Hanifa Setiatmadji

  • Home
  • Beauty
  • Travel
  • Self Growth
  • Sponsored
  • About Me
  • Recognition
  • CONTACT
Problematika Generasi Milenial di Dunia Maya

Bonsoir!

Ah, weekend is finally here again. Time to chill and relax after a long weekdays. Bagaimana dengan kalian? Apakah minggu ini terasa sangat hectic atau malah lebih selo daripada minggu-minggu sebelumnya? Mungkin ada yang memanfaatkan libur Pilkada untuk ambil cuti? Kalau yang itu sih udah jelas lebih selo daripada yang masih berkutat dengan kerjaan kantor ya.

But there's one thing who never takes holiday in this world. I'm not talking about God, okay? Can you guess it?

Saya bocorin jawabannya deh. Jawabannya adalah media sosial. Kapan sih media sosial pernah istirahat? Nggak pernah. Pasti adaaa aja update-nya setiap waktu. Apalagi untuk yang follow macam-macam akun dari berbagai belahan dunia. Pas jamnya begadang pun timeline pasti tetep rame.

Bicara tentang media sosial, banyak banget tipe manusia yang memanfaatkan teknologi satu ini. Mereka yang akrab dan dekat dengan media sosial biasa disebut sebagai "Generasi Milenial". Generasi milenial ini nggak pandang umur. Kalau kamu aktif di media sosial, baik yang cuma punya facebook dan whatsapp sampai yang benar-benar punya berbagai aplikasi media sosial seperti facebook, twitter, instagram, pinterest, dan lain-lain di dalam smartphone, kamu layak disebut sebagai generasi milenial.

Nah, bahasan postingan kali ini enteng sih. Kita cuma akan rasan-rasan lucu atau ngomongin hal remeh di sini. Hal remeh yang pasti ada deh di sekitar kita terkait dengan problematika generasi milenial di dunia maya. Kan banyak tuh yang remeh-remeh tapi lucu sampai bikin sebel. Apa aja sih hal-hal remeh yang biasa ada di kalangan generasi milenial saat berselancar di dunia maya?

1. Nggak folback = sombong!

Pernah nggak dikejar-kejar buat follow balik padahal rasanya sungguh enggan untuk follow? Saya beberapa mengalami hal ini. Bahkan pernah sampai orang yang follow saya beberapa kali nyinyir di media sosialnya karena saya nggak kunjung follow balik dia. Padahal nggak kenal! 😂

Saya, terus terang, pernah seperti ini. Saya bahkan sampai ngambek saat nggak difollow balik. Lalu suatu hari saya baca tweet dari Pandji yang intinya bilang kalau daripada kita minta follow balik, lebih baik kita perbanyak interaksi dengan orang yang kita follow dan perbanyak share informasi-informasi yang bermanfaat. Orang pasti notice kita dan follow balik dengan sendirinya kalau memang minatnya sama. Kalau nggak, ya nggak masalah.

http://media.giphy.com/media/VQaWwjPvVFssw/giphy.gif

Jadi, maaf mas/mbak/pak/bu, bukan sombong. Preference orang tentang pemanfaatan media sosial itu beda-beda. Saya biasanya follow akun dari teman-teman yang saya kenal atau akun orang-orang yang menyediakan informasi bermanfaat yang saya butuhkan. Selain itu, mohon maaf sekali saya agak susah untuk dipaksa follow.

2. Kepo adalah tindakan kriminal

Di media sosial, banyak sekali fitur yang membuat kita "tertangkap" sedang melihat informasi akun-akun yang tersebar di sana. Sebagai contoh, kalau jaman dulu ada di Friendster. Sekarang ada fitur seen di Path atau Insta Story. Kalau akun kita dibuka secara public, dapat dipastikan orang asing yang tidak kita kenal pun bisa melihat isi dan informasi dari akun kita.

Permasalahannya, kepo sekarang terlihat seolah-olah seperti tindakan kriminal. Padahal, misal, kita nggak sengaja nge-like tweet orang 3 tahun yang lalu. Atau iseng-iseng nonton Insta Story seseorang yang pernah punya masalah sama kita.

Pernah kejadian, saya dimaki habis-habisan oleh orang yang dulu pernah ngelabrak saya lewat telepon hanya karena temannya pernah punya masalah sama saya. Basically, nggak kenal sama sekali, kan? Tapi karena saya ketahuan lihat Insta Story-nya, saya dilabrak lagi lewat nyinyiran dahsyat di Insta Story dia. Parahnya, saya sampai dianggap masih punya masalah dengan temannya sampai temannya wasap saya untuk mengonfirmasi kenapa kok saya "kepo" Insta Story dia 😂

Memang selo sih kelakuan kepo itu, saya akui. Liat Insta Story tuh berapa detik sih? Tapi apakah penting banget buat diurusin sampai marah-marah begitu?

 https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/98/87/28/988728c60a80810961113b92e38b4c18.gif

Gini, kepo ini terlihat seperti tindakan kriminal karena kita merasa insecure kalau data atau isi dari media sosial kita disalahgunakan? Iya apa iya? Kalau nggak insecure, ngapain coba sampai sensi begitu? Kalau insecure, lebih baik di-hide atau block aja sekalian. Kalau nanggepin, ya sama aja dong kita udah kepancing sama tindakannya 😂

3. Foto liburan sesekali, dibilang "Jalan-jalan teroooos!"

Buat para traveller, kadang agak "Heh?" kalau ada yang bilang begini ke mereka. "Lhah ini kan kerjaan gue?" begitu tanggapannya. Ya gimana dong kalau memang itu bagian dari mata pencahariannya, masak tega sih bilang buat nggak jalan-jalan terus dan coba cari kerjaan yang lebih "pasti". Apa sih kerjaan yang "pasti" tuh? PNS? Yakalik qaq.

https://media.tenor.co/images/b158bffd3daec2fc6dc493825f4d37e4/raw

4. Jarang foto sama pacar? Hmm, mau putus nih

Pasang foto mesra dengan pacar identik dengan opini bahwa kita memang mesra dengan pacar. Sebaliknya, kalau sudah jarang bahkan sempat hapus-hapus foto dengan pacar, pasti ada masalah.

Hey, hey, hey, tahu apa siiih kita sama hubungan orang lain? Luarnya bisa aja keliatan mesra. Tuh lihat Awkarin sama Gaga dulu kayak gimana. Mesra banget kan? Eh, ternyata, mung mak plekenyik bubar jalan.

http://mediaresources.idiva.com/media/content/2016/Apr/gif_scarcasm_blair.gif

Saya sendiri sudah mulai jarang upload foto dengan pacar. Sesekali aja sih, nggak sampai setiap saat. Tapi saat saya nggak upload, bukannya nggak bahagia, tapi malah justru sebaliknya. Saya sudah merasa nyaman dan nggak insecure dengan hubungan bersama pacar. Banyak orang yang mungkin juga mengalami hal ini. Saking nyamannya sampai males "pencitraan" dengan upload di media sosial. Lha ngapain? Upload nggak upload sama aja kok 😜

5. Klik share dan komentar suatu artikel HANYA berdasar judul dan caption

Wahai netjien yang budiman, tolong ya, tolong, tolong bangeeeeeeeeeeeet dikurangin yang begini nih. Masa-masa tsunami informasi kayak gini nih, harusnya kita makin rajin buat cari tahu lebih banyak dan lebih selektif dalam memilah dan memilih informasi. Salah banget saat kita males dan hanya ikutan share serta komentar HANYA berdasarkan judul dan caption aja. 

Dulu mah biasa orang-orang bikin web dan cari pageview dengan cara haram dengan ngisi konten-konten porno. Sekarang cara haramnya lebih dahsyat, yaitu dengan kasih informasi-informasi heboh nan mencengangkan tapi HOAX.

 https://media.giphy.com/media/k7wMq1m9ZOmeA/giphy.gif

"Lha, yang punya artikel kalau ngasih judul nggak sesuai isinya"

Ya terus apa itu yang jadi excuse kamu untuk seenaknya nge-share? Sekarang emang udah banyak artikel dengan click bait yang lucu-lucu gemesin tur kemampleng. Kalau udah tahu, harusnya sih makin selektif. Jangan malah asal komentar atau nge-share tanpa baca isinya. Parah coi.

Gimana? Dari kelima hal tersebut, ada nggak yang pernah kamu alami? Mungkin kamu pernah lihat orang lain berbuat seperti itu atau kamu yang melakukannya? Well, mungkin juga ini waktunya untuk kita introspeksi diri. Kalau suka khilaf, ya maklum, namanya juga manusia milenial. Ngisi waktu luang untuk main media sosial tuh sah-sah aja kok. Kepo lucuk boleh, asal jangan lupa buat belajar hal-hal yang bermanfaat macem kepoin video-video TED Talks 😆

Remember, don't take too much things personally on social media. See you on the next post!
  • 26 Comments
Bonjour!

Akhirnya masuk juga ke bulan Februari yang selalu jadi bulan istimewa buatku. Bukan karena bulan ini identik dengan cinta-cintaan, tapi karena bulan ini adalah bulan kelahiranku. Yes, I'm a pisces, baby. Untuk postingan pertama di bulan Februari, aku akan coba review salah satu produk yang udah aku incer sejak tahun lalu. Udah ketebak dari judulnya, kali in aku akan bahas sekilas tentang Make Over Intense Matte Lip Cream in shade Vanity.

Make Over Intense Matte Lip Cream (Vanity)

Pertama kali aku tahu lip cream ini adalah dari salah satu beauty blogger favoritku, Jean Milka. Jean pada saat itu upload beberapa shade dari Make Over Intense Matte Lip Cream ini dan aku langsung jatuh cinta banget sama warna-warnanya. Semua warnanya cantik banget!

Well, aku berani bilang kalau lip cream dari Make Over ini cukup menarik perhatianku saat pertama lihat. Kalau dilihat dari packagingnya, lip cream ini kelihatan sederhana dan nggak ribet, tapi juga mewah. Dengan dominasi warna hitam yang udah jadi ciri khas tersendiri dari Make Over dan tube transparan, packagingnya langsung memperlihatkan warna shade yang ditawarkan. Walau tube-nya sekilas keliatan lebih kecil kalau dibandingin sama lip cream dari Wardah, tapi produk ini menampung lebih banyak isi dengan berat bersih 6,5 g.

Baca juga: Review Wardah Matte Lip Cream (See You Latte)

Aplikator dari produk ini simpel banget dan saat dioleskan ke bibir langsung keliatan banget warnanya. Hasil dari olesan pertama memang terasa agak tebal, sehingga untuk olesan berikutnya nggak perlu repot-repot celup dan ambil lagi. Saat mengoleskan pun nggak perlu khawatir bakal terlalu mbleber kemana-mana. Rasanya pas banget untuk merapikan lip cream yang dioles ke bibir.


Packaging berupa tube dan aplikator Make Over Intense Matte Lip Cream

Saat udah dicoba, tekstur dari Make Over Intense Matte Lip Cream ini bener-bener sesuai dengan jenisnya. Teksturnya creamy dan nggak langsung kering di bibir untuk beberapa saat. Saat pemakaian pun terasa ringan dan untuk aku sendiri sih nggak bikin bibir sampe kering banget. Kandungan formula dari bahan-bahan yang digunakan dalam produk ini tergolong rich formula. Aromanya juga nggak begitu menyengat. Aku pribadi merasa fine dengan aroma yang nggak begitu chemical.

 Producer of Make Over Intense Matte Lip Cream

Bahan-bahan dalam Make Over Intense Matte Lip Cream
 
Shade dari Make Over Intense Matte Lip Cream terbagi dalam 3 jenis warna: 3 nudes, 3 reds, dan 2 pinks. Aku sendiri selalu suka warna nudes jadi aku pilih warna yang available di toko tempat aku beli, yaitu shade no 4, Vanity. Warnanya... aaaaaaakkkk bagus bangeeeeet. Walau awalnya agak sedih karena aku ngincer no 3, Secret, tapi warna dari Vanity not bad dan cukup cocok untukku.
Make Over Intense Matte Lip Cream No. 4 in shade Vanity

Hasil swatch dari Make Over Intense Matte Lip Cream (Vanity) 

Hasil akhir dari lip cream ini adalah matte dan transferproof. Pigmentasi warnanya yang cukup oke bikin warna dari lip cream ini nggak gampang pudar setelah beberapa jam pemakaian. Memang setelah makan perlu sedikit touch up kalau mau warnanya kembali seperti semula walau warnanya nggak begitu hilang. Selain itu, disarankan untuk banyak minum air putih biar bibir nggak gampang kering. Mengingat hasil matte bisa bikin bibir yang pecah-pecah jadi keliatan banget.


Baca juga: 7 Beauty Hacks from Wardah Beauty Class

The best part of this lip cream is that it's not tend to crack or feeling sandy. Ada kan lip cream yang rasanya tuh kering banget, lalu pas abis makan dan mau touch up malah efek pasirnya terasa di bibir. Matte lip cream dari Make Over ini sama sekali nggak berasa kayak gitu. Teksturnya terasa lembut banget di bibir dan sangat nyaman saat harus touch up.

 Aduh, mendes deh senyumnya, Mbak.

So, the conclusion of this product is that it's worth to buy. Sesuai dengan yang tertera di tube-nya, this lip cream is truly long-last and lightweight. Lip cream ini juga tergolong terjangkau untuk kualitasnya yang sangat bagus untuk produk lokal dengan harga eceran antara Rp 80.000,- sampai Rp 100.000,- yang bisa didapatkan dengan mudah di berbagai toko kosmetik, baik online shop maupun offline store. 

  
Make Over Intense Matte Lip Cream (Vanity) 
9,5 out of 10
Around IDR 80.000 - 100.000
You can buy online shop or in Make Over's counters

Make Over Cosmetics Official's Account
Website | Facebook | Twitter | Instagram 
Well, that's all my thoughts on Make Over Intense Matte Lip Cream (Vanity). Semoga review kali ini bisa jadi tambahan referensi temen-temen, ya. See you on the next post!
  • 42 Comments
Everyone has their own insecurities on each aspect of their lives. Kita semua pasti pernah atau bahkan sering merasa insecure. Kita bisa merasa insecure tentang relationship, studi, atau pun permasalahan lain seperti hal-hal yang berkaitan dengan tubuh kita. Saya sendiri mengalami hal yang sama. 

Sebagai perempuan yang sudah masuk fase umur 20an akhir, saya selalu merasa insecure dengan apa yang orang-orang pikirkan tentang tubuhku. Sejak TK, saya selalu di-bully karena tubuhku yang gemuk. Waktu masih SD, saya selalu masuk section untuk orang-orang yang umurnya jauh lebih tua dari saya saat berada di toko pakaian. 

Saya membutuhkan baju yang ukurannya seukuran orang dewasa kala itu. Sangat sulit mencari pakaian yang cocok untuk umurku. Saya selalu merasa malu saat berada di toko pakaian. That's one kind of humiliation that I felt. Dan saya masih merasakannya sampai sekarang.

Tips Percaya Diri untuk Wanita Plus Size

Reminding the old days, it was bitter for me. Walaupun saya masih merasakannya hingga saat ini, rasanya tidak sepahit yang dulu. Beranjak dewasa, saya mulai mencari tahu bagaimana caranya untuk menyiasati rasa insecure terhadap tubuhku sendiri.

Saat kuliah, saya mengikuti berbagai kegiatan di kampus. Saya mencoba membuang rasa ketidakpercayaan diriku dengan memaksa diriku untuk berbaur dengan lebih banyak teman dari berbagai daerah. Saat berada di lingkungan yang menuntut diriku untuk tampil lebih sering di depan umum, di sanalah saya menemukan kepercayaan diriku.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Produktivitas Selama WFH

I might be not the prefect girl, but the confidence helped me a lot to look as best as I can. Dari sana saya mulai mencari tahu bagaimana caranya untuk tampil lebih percaya diri lagi. So, I have this list that help me (and you out there) to be more confident in public.

1. Pakailah busana yang sesuai dengan tubuh kita

Ini adalah salah satu hal yang harus kita perhatikan sejak awal. As plus-size woman, saya tidak suka memakai busana ketat. Selain karena bentuk tubuh yang terlalu terlihat, mengenakan busana yang ketat juga membatasi ruang gerak.

Dalam keseharianku, saya lebih suka mengenakan kaos atau kemeja yang longgar, lalu saya padu-padankan dengan rok yang sesuai dengan atasan yang saya kenakan. Selain itu aku juga sering mengenakan cardigan sebagai outer. Hijab, tas, sepatu yang saya pakai pun disesuaikan dengan outfit-ku. The key is to know yourself and what works on you.

2. Add some accessories to your outfit

Menambahkan aksesoris seperti kalung, gelang, cincin, bros, jam tangan atau aksesoris lain yang match dengan outfit yang kita kenakan bisa menambah rasa percaya diri kita.

Selain itu, outfit yang kita pakai pun jadi terlihat lebih outstanding apabila kita mengenakan aksesoris. Produk aksesoris yang recommended bisa kamu dapatkan di hijup.com. Pilihannya sangat bervariasi. So, don't forget to put accessories together!

3. Put your make up on, ladies! 

Hal esensial yang nggak boleh ketinggalan untuk terlihat lebih percaya diri adalah make up. You look pretty already without make up, but you can look way prettier after putting them. Sambil cari tahu produk kosmetik yang cocok dengan kita, bisa juga coba browsing tutorial natural make up di youtube. Putting make up's fun and boost the mood up!

4. Get yourself active and be positive!

Memperbanyak aktifitas fisik seperti berolahraga atau sekedar bersih-bersih rumah sebelum beraktifitas di pagi hari bisa membantu kita untuk hidup lebih sehat. To feel alive is the key of life. Selain itu, perbanyak doa dan membaca berbagai informasi yang membuat kita berpikiran lebih positif. Saat kita merasa sehat, kita pun menjadi lebih positif dan percaya diri.

5. Ingatlah bahwa banyak orang di luar sana merasakan hal yang sama seperti apa yang kamu rasakan saat ini. 

You're not alone. People out there may have the same insecurities. Many of them even worse than yours. Agar kita lebih termotivasi lagi untuk optimis, bisa coba cari tahu di instagram seputar campaign untuk Positive Body Image seperti #BeautyAtAnySize, #EffYourBeautyStandards, dan lain sebagainya. Di sana akan ada banyak cerita dari banyak orang yang berjuang untuk terus percaya diri dan berkarya menghasilkan yang terbaik tanpa harus ambil pusing seputar body image-nya.

Baca juga: 5 Cita-cita yang Ingin Diwujudkan di Umur 30an
Ada banyak cara lain untuk lebih percaya diri dan mengurangi insecurity kita seputar body image. Cari tahu lebih banyak dan bagikan kepada orang-orang yang memiliki issue yang sama. Don't forget to always be positive and keep confident!
  • 6 Comments

About me

a

Hello there! I'm Hanifa, a lifestyle and beauty blogger who occasionally talk about blogging and travelling . Click here to find out more about me. For further information and business inquires, email me to ivalativa@gmail.com ✉


Search This Blog

Blog Archive

  • ►  2023 (6)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2022 (27)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (5)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (22)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2020 (24)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (5)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2019 (36)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (60)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (6)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ▼  2017 (55)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  June (6)
    • ►  May (2)
    • ►  April (6)
    • ►  March (5)
    • ▼  February (3)
      • 5 Hal Receh yang Jadi Problematika Generasi Mileni...
      • Review Make Over Intense Matte Lip Cream (Vanity)
      • 5 Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Wanita Plus ...
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (38)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (8)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
  • ►  2015 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  November (1)

Follow Me

  • instagram
  • tiktok
  • facebook
  • pinterest
  • twitter
  • youtube

Popular Posts

  • Berniat Membeli Mobil Toyota Kijang Innova Bekas? Berikut 5 Tipsnya!
  • Sering Bepergian Menggunakan Motor? Perhatikan Bagian Ini Saat Service!
  • Review Purbasari Oil Control Matte Powder

Categories

Sponsored (127) Beauty & Fashion (101) Self Growth (50) Food & Travel (40) Event Report (33) Blogging & Social Media (21)

Blogger Communities




Followers

Pageviews

instagram

Template Created By :Blogger Templates | ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top