A Girl Thoughts - Lifestyle and Beauty Blog by Hanifa Setiatmadji

  • Home
  • Beauty
  • Travel
  • Self Growth
  • Sponsored
  • About Me
  • Recognition
  • CONTACT
Kebiasaan awal tahun para karyawan kantor adalah melihat tanggal merah mana yang potensial buat cuti dan pergi liburan. IYHA ATAU IYAH? Saya sendiri udah ada rencana untuk pergi solo travelling. Dengan status baru sebagai jomblo, setelah beberapa tahun berpacaran, saya merasa harus mengembalikan router as a single dengan memberanikan diri solo travelling dan berdamai dengan diri saya sendiri. Berat, tapi saya meyakinkan diri saya bahwa travelling sendiri adalah alternatif terbaik untuk memahami seberapa kuatnya saya “berjalan” sendiri. 

As a solo, I love taking pictures at events. Alone. Walau mungkin akan banyak yang ngecap, “Ih garing dong kalau pergi sendiri”. Sebenernya nggak ada alasan khusus sih kenapa pada akhirnya saya pergi sendirian. Selain saya males cari temen, karena mungkin bakal ribet janjiannya, saya juga pengen menguji seberapa tangguhnya saya menikmati apa yang ada di hadapan saya hanya dengan diri saya seorang. 

Termasuk menguji seberapa tahannya saya saat dihadapkan dengan pemandangan mbak dan mas yang gandengan mesra sambil ketawa-ketawa bahagia. Bangsat.

event-kesenian-di-jogja

Speaking of solo travelling, Jogja termasuk salah satu kota yang worth untuk dikunjungi apabila kamu ingin jalan-jalan sendirian. Selain tempat wisatanya, banyak banget event di Jogja, mulai dari kesenian, musik, olahraga yang berskala internasional yang harus dikunjungi saat di Jogja. Or perhaps, you can go alone by yourself just to come to some special art events there. Tinggal cari paket wisata Jogja murah dan dibikin pas tanggal-tanggal event pentingnya. Ada 3 event yang harus kamu kunjungi di Jogja.

1. Art Jog

Saya akui kalau Art Jog selalu jadi event kesenian yang saya tunggu-tunggu setiap tahunnya. Bukan karena akhirnya bisa ganti profile picture di seluruh platform media sosial dengan karya yang dipajang di sana aja. Walau emang sih, itu salah satu motivasinya. HAHAHA. Tapi selain itu, karya-karya yang disuguhkan pun sangat atraktif dan juga interaktif.

Baca juga: 4 Tempat Wisata Kekinian di Malang yang Wajib Kamu Kunjungi

Nggak sekadar karya atau instalasi seni rupa, tapi juga berisi pesan-pesan soal pencerahan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seniman pun ikut mengimplementasikan makna pencerahan secara beragam. Meskipun demikian pencerahan yang ditampilkan memiliki benang merah berupa upaya untuk mengusir kegelapan atau membawa siapa pun yang masih terbelenggu kegelapan menjadi terang.

2. Ngayogjazz

Untuk kamu yang suka banget sama jazz, event musik satu ini wajib kamu datengin. Konsistensi memadukan tradisi dan modern dalam setiap penyelenggaraan, membuat Ngayogjazz tak hanya sebatas pertunjukan musik. Hal ini terlihat dari daftar penampil yang tak hanya berisi pemusik jazz dari berbagai aliran, namun juga masyarakat Kwagon sendiri yang akan menampilkan kesenian tradisional mereka. 

Nggak hanya itu, dalam prosesnya, Ngayogjazz bersama masyarakat setempat juga melibatkan tradisi seperti pemilihan bahan baku utama artistik yang sebagian besar berasal dari alam yaitu bambu serta workshop artistik dalam bentuk gotong royong sebagai bentuk kolaborasi masyarakat setempat dengan penyelenggara.

3. Jogja International Heritage Walk

Kalau kamu suka banget olahraga, terutama jalan sehat, Jogja International Heritage Walk termasuk event yang ngak boleh dilewatin. Event ini berskala internasional yang biasa diselenggarakan di Prambanan & Imogiri oleh Jogja Walking Association, Royal Silk Foundation dan PT Taman Wisata Candi (TWC). 

Konsep yang diusung event ini nggak hanya kesehatan (kesehatan), tapi juga aksi kesadaran lingkungan (green environment), pendidikan dan komunikasi, dan pariwisata dan ekonomi. Sebagai penyelenggara event, Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang terdaftar sebagai anggota International Marching League (IML).

Baca juga: Manfaatkan Cuti dengan Pergi ke 3 Destinasi Wisata Alam di Jogja Ini

Pada tahun 2017, hampir sekitar 7500 orang berpartisipasi pada Jogja International Heritage Walk, 285 di antaranya adalah wisatawan mancanegara ikut ambil bagian dalam acara. Turis internasional ini berasal dari negara-negara seperti Belanda, Belgia, Jerman, Prancis, Austria, Australia, Jepang, Korea Selatan , Rusia, China, Taiwan, Amerika Serikat dan Kanada. Mayaaan bisa sepik-sepik bule. Siapa tau pulang dari event langsung nggak jomblo lagi. HAHAHA.

Jadi gimana, cuti tahun ini, siap ke Jogja dan ke event-event keren di atas?

  • 0 Comments
Di era globalisasi ini...
Stop, stop sampe di sini aja. Itu tuh typical kalimat pembuka di makalah nggak sih? HAHAHA. Pasti deh kalau lagi ngomongin sesuatu yang berbau modern, kekinian, trendy, endebre endebre yang semacamnya, selalu dibuka dengan potongan kalimat tersebut. Apalagi kalau ada kaitannya dengan sesuatu yang internesyenel. Masalah “globalisasi” ini nggak akan pernah ketinggalan untuk dibawa terus. Termasuk kalau udah terkait dengan pembelajaran bahasa asing.

Sebagai mantan mahasiswa jurusan bahasa asing, saya memang selalu nggondol kata globalisasi ke mana-mana. Terlebih lagi kalau harus menjelaskan seputar pentingnya belajar bahasa asing. Bahasa Inggris, misalnya. Walau bahasa asing yang satu ini udah dianggap jadi bahasa kedua/ketiga di Indonesia, tapi nggak semua orang menganggapnya penting untuk dipelajari, apalagi untuk dipahami.



Namun, untuk kamu yang sudah sadar akan pentingnya belajar bahasa inggris tapi masih mengalami kesulitan, nggak perlu khawatir. Belajar itu nggak melulu belajar dari buku dan latihan soal aja, termasuk belajar bahasa inggris. Ada banyak cara lain yang bisa kamu coba supaya belajar bahasa inggris bisa jadi lebih menyenangkan dan nggak terasa kayak lagi belajar.

Berikut study hacks dari saya untuk kamu yang pengen belajar bahasa inggris dengan lebih mudah:

1. Ubah pengaturan bahasa di gadget dan media sosial ke bahasa inggris

Cara yang paling sederhana agar terbiasa dengan bahasa inggris adalah dengan mengubah pengaturan bahasa di smartphone. Pertama kali punya handphone tuh, kalau saya, waktu SMA. Mungkin karena udah terbiasa dengan pengaturan handphone punya bapak yang pakai bahasa inggris, saya pun jadi ikut-ikutan.

Awalnya bingung, ini perintahnya apa, harus pencet apa, dan kebingungan yang lainnya. Tapi lama-lama terbiasa juga dan hafal. Efeknya, sekarang jadi lebih nyaman dengan pengaturan berbahasa inggris deh.

2. Main game dengan instruksi berbahasa inggris

Buibuk, ada yang super khawatir saat anaknya mulai kecanduan game? Saya belum pernah ngalamin karena belum punya anak yak. But, let's take a look at the bright side. Nge-game dengan pengaturan berbahasa inggris itu juga bisa berkontribusi untuk memperkaya kosa kata anak. Yha nggak cuma anak, saya pun juga begitu. Apalagi game yang banyak percakapannya, seperti Harvest Moon atau The Sims.


Nah, baiknya sih kalau untuk anak-anak, orang tua juga ikut mendampingi. Tujannya supaya bisa sekalian belajar bareng anak melalui instruksi-instruksi di game tersebut, sekalian ngontrol waktu anak bermain. Gimana? Saya udah siap punya anak belum nih?

3. Perbanyak asupan artikel berbahasa inggris

Astaga, ((( asupan ))) lho bahasanya. Artikel-artitekel gemes seperti yang ada di LAIN TODEI itu nggak salah sih untuk dibaca. Tapi kalau memang ingin lebih terbiasa dengan bahasa inggris, perbanyaklah baca artikel dari website-website luar. Beberapa yang jadi favorit saya adalah InStyle, Cosmopolitan, BBC News, BuzzFeed, dan lain-lain.

Selain itu, saya juga memaksakan diri untuk membaca buku-buku berbahasa inggris yang saya pinnjam dari perpustakaan atau saya beli sendiri. Beberapa tempat yang saya tuju untuk membeli buku bahasa inggris adalah Gramedia, Periplus, dan di salah satu kios penjual buku bekas di area Prawirotaman.

4. Berinteraksi menggunakan bahasa inggris di media sosial

Masih ragu untuk berbahasa inggris di media sosial dengan orang asing? HILANGKAN KERAGUANMU. Beneran deh, kalau ragu tuh kita nggak akan pernah nyoba. Tentang masalah keraguan, ini sentilan buat saya juga sih. Tapi kalau ragu berinteraksi menggunakan bahasa inggris, saya udah nggak mengalaminya.

But waaay back then, I was insecure. Insecure kalau bahasa inggri saya akan di-judge jelek. Cuma balik lagi, kalau nggak ada kemauan, gimana ada kemajuan? Nhaaa, sekarang perluas networking aja di media sosial dan mulailah ngobrol memakai bahasa inggris.

5. Paksa diri untuk nonton film/TV series berbahasa Inggris tanpa subtitle

Gile lu ndro! Gimana bisa paham kalau nggak pake subtitle? Nggak gila juga dong cooy. Memang pada awalnya bakalan susah banget buat memahami tontonan dengan bahasa yang nggak biasa kita gunakan sehari-hari. Tapi kalau nggak memaksakan diri, mana bisa dong?

Kalau kasus saya dulu, sebenernya bukan saya yang memaksakan diri, tapi memang TV show favorit saya kala itu beneran nggak ada subtitle-nya. Tau Hannah Montana? Nah, itu. Sebagai remaja kelahiran 92', Hannah Montana tuh relate banget sama kehidupan saya. Makanya saya paksain nonton sampe ngerti sendiri maksudnya apa. Eh, jadi kebiasaan nyimak conversation in English deh akhirnya.


Buat yang emang belum bisa memaksakan diri, yaudah, pake subtitle dulu juga nggak masalah, kok. Subtitle-nya kalau bisa yang berbahasa Inggris juga yah biar sekalian belajar.

6. Dengarkan podcast/siaran radio streaming berbahasa inggris

Nah kalau yang ini saya pun masih membiasakan diri. Kalau nonton tanpa subtitle, misal nggak ngerti apa yang diomongin nih misalnya, masih bisa ngikut jalan cerita gitu dengan nonton doang. Tapi kalau cuma ndengerin, misal ada yang kelewat, konteks yang dipahami jadi nggak utuh. Bingun tuh jadinya. Maka dari itu, penting banget untuk belajar bahasa Inggri dengan mendengarkan audio doang. Kita jadi beneran pasang telinga buat nyimak dan memahami.

Akhir-akhir ini, saya suka banget ndengerin Lavendaire podcast lewat soundcloud. Nama host nya Aileen Xu yang juga youtuber di channel dengan nama serupa. Buat yang ngerasa lagi berada di masa-masa quarter life crisis atau suka galau kehidupan, coba dengerin deh. Suara dia soothing banget dan apa yang disampaikan cukup mudah untuk dicerna.

7. Ikuti komunitas Polyglot/ kelompok belajar bahasa inggris

Naaaah ini niih, penting banget yang satu ini. Apa artinya belajar bahasa kalau nggak dipake langsung untuk berinteraksi dengan orang lain? Yang ada pasti bakal lupa. Kenapa? Yha karena bahasa itu sendiri bagian dari kebiasaan. Seseorang bisa aja tinggal di  Prancis 3 tahun dan nggak bisa bahasa Prancis dengan fasih kalau dia sama sekali nggak pernah ngobrol pake bahasa Prancis dan anti sosial banget saat berada di sana.

Begitu juga dengan bahasa Inggris.  Jadi yah harus coba cari lawan bicara yang bisa diajak ngobrol pake bahasa Inggris juga. Bisa ikutan komunitas polyglot, coba cari temen yang bisa bahasa Inggris dan diajak diskusi tipis-tipis pake bahasa Inggris, atau malah temenan langsung sama native.


8.  Les di bimbel Bahasa Inggris dengan sertifikat TOEFL terbaik

Kalau kamu niat mau kuliah di luar negeri, tentu kamu butuh sertifikat kemampuan bahasa Inggris, baik IELTS atau TOEFL. Nah, sebaiknya mencari tutor les bahasa inggris yang baik serta mendapatkan sertifikat toefl itu sendiri. Tapi, nggak semua sertifikat yang dikeluarkan lembaga itu bisa digunakan ke seluruh kebutuhan yang kamu mau loh.

Ada beberapa sertifikat yang bisa untuk beasiswa dan kegiatan umum, tapi ada juga yang hanya untuk kegiatan umum saja. Kita punya daftar lembaga bahasa inggris untuk toefl terpercaya yang patut kamu coba kalau mau ikut tes kemampuan bahasa Inggris. Dan kita saranin juga tetap tanya-tanya dulu sertifikatnya bisa digunakan untuk keperluan apa saja dari lembaga tersebut.

British Council
Lembaga ini sudah terjamin guys untuk uji kemampuan kita berbahasa Inggris dalam IELTS. British Council sendiri memang ditunjuk langsung oleh ETS (lembaga resmi yang urus IELTS dari Amerika Serikat).

Untuk biayanya sendiri, tes di British Council kamu butuh uang Rp2.9 juta nih. Tesnya juga diadakan tiga sampai empat kali setiap bulan di berbagai kota di Indonesia.

International Education Specialists (IDP)
IDP juga jadi salah satu lembaga yang ditunjuk resmi oleh ETS. Kamu juga bisa ikut tes di berbagai kota di Indonesia. Terkait biaya, tergantung dari versi yang kamu ambil nih.

Kalau Academic dan General Training nggak ada biaya berbeda sih. Kalau IELTS biayanya USD 215 atau sekitar Rp2.9 juta, IELTS for UKVI biayanya USD 288 atau sekitar Rp3.8 juta, dan IELTS Life Skills sebesar USD 222 atau sekitar Rp 3 juta.

International Test Center (ITC)
ITC juga ditunjuk langsung ETS dalam penyelenggaraan tesnya. Di lembaga ini, tes berbasis iBT yang dilaksanakan tiap bulan. Biasanya dilakukan pada akhir pekan. Biaya yang kamu perlukan ialah 190 USD atau sekitar Rp2.5 juta

International Language Programs (ILP)
Lembaga ini juga resmi loh, tapi hanya di beberapa cabang saja ya yang bisa. Contohnya ILP Bintaro, ILP Veteran, dan ILP Cikini. 

Above all those methods, yang terpenting tuh aslinya cuma 1: USAHA, BEB. Kalau nggak usaha, gimana mau bisa? Gitu yah. Kencengin terus usaha belajar dan prakteknya. Nggak perlu sempurna, sik penting yakin sik. Perkara itu bener atau salah, belakangan. Semoga dengan tahu 7 cara di atas, kita jadi makin semangat belajar bahasa yaaaah. See you on the next post!
  • 10 Comments

About me

a

Hello there! I'm Hanifa, a lifestyle and beauty blogger who occasionally talk about blogging and travelling . Click here to find out more about me. For further information and business inquires, email me to ivalativa@gmail.com ✉


Search This Blog

Blog Archive

  • ►  2023 (6)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2022 (27)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (5)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (22)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2020 (24)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (5)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ▼  2019 (36)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (2)
    • ▼  January (2)
      • Sengajakan ke Jogja untuk Mengunjungi 3 Event Kese...
      • 7+ Tips Belajar Bahasa Inggris untuk Kuliah di Lua...
  • ►  2018 (60)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (6)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (55)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  June (6)
    • ►  May (2)
    • ►  April (6)
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (38)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (8)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
  • ►  2015 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  November (1)

Follow Me

  • instagram
  • tiktok
  • facebook
  • pinterest
  • twitter
  • youtube

Popular Posts

  • Berniat Membeli Mobil Toyota Kijang Innova Bekas? Berikut 5 Tipsnya!
  • Sering Bepergian Menggunakan Motor? Perhatikan Bagian Ini Saat Service!
  • Review Purbasari Oil Control Matte Powder

Categories

Sponsored (127) Beauty & Fashion (101) Self Growth (50) Food & Travel (40) Event Report (33) Blogging & Social Media (21)

Blogger Communities




Followers

Pageviews

instagram

Template Created By :Blogger Templates | ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top