Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Jogja Medical Center


Play therapy room di JMC (Jogja Medical Center)

Sejak SMP, saya udah bercita-cita jadi guru Bahasa Inggris. Saat kuliah, saya ikhtiar buat jadi guru dengan kuliah di jurusan pendidikan bahasa, walaupun pada akhirnya nggak masuk ke jurusan yang saya inginkan. Apakah lantas saya jadi guru setelah lulus? Belum. Saya bilang belum karena memang masih ada keinginan untuk terjun lagi di dunia pendidikan.

Sebelumnya saya pernah punya pengalaman di sebuah institusi pendidikan, namun bukan sebagai tenaga pengajar. Saya masuk di bagian manajemen sekolah tersebut dan bisa dibilang, sampai saat ini, pengalaman itu yang membuat saya makin tertarik lagi dengan pengelolaan pendidikan anak. Bukan hanya dari segi akademik saja, tetapi juga dari segi psikologisnya.


Sampai saat ini, mungkin masih banyak orang yang belum paham bahwa pendidikan anak bukan melulu tentang nilai ujiannya atau peringkat rankingnya di kelas. Ada aspek lain yang sering terlupakan, seperti pengelolaan stress, emosi, dan aspek-aspek lain terkait psikisnya.

Ada berapa di antara kita yang langsung dicap nakal saat bertengkar dengan teman dan dilabeli bodoh ketika mendapatkan nilai di bawah standar kelulusan? Banyak. Wajar memang saat orang lain hanya menilai kita dari “cover” yang terlihat oleh mereka saja. Tapi apabila itu terjadi pada anak-anak kita, apakah kita akan melakukan hal yang sama?

Memahami Seluruh Aspek Tumbuh Kembang Anak

Nggak adil sih kalau kita juga ikut-ikutan bersikap layaknya orang lain yang hanya melihat dari sisi luarnya saja. Syukurlah saat ini udah banyak bersliweran edukasi seputar kesehatan mental, baik itu dari sisi orang tua maupun anak. Sayangnya, nggak sedikit juga yang masih belum paham dengan bahasan ini.

Maka dari itu, perlu usaha lebih dari berbagai pihak, terutama media dan sesama orang tua, untuk saling memberikan “pencerahan” tentang pentingnya pengelolaan aspek selain akademik untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Inilah yang dilakukan JMC (Jogja Medical Center) saat menggandeng saya dan temen-temen blogger untuk datang ke acara Open House-nya (29/02)

Open house JMC (Jogja Medical Center)

Dari sekian banyak aspek yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, ada berapa yang udah kita pahami? Saya pribadi masih belum bisa menguasai semuanya. Namun satu hal yang pasti, kita bisa melakukan assesment psikologi untuk dapat mengetahuinya. Melalui hasil dari assesment ini, kita akan mendapatkan data tentang aspek mana yang masih harus dikembangkan lagi.

Assesment atau screening tumbuh kembang anak inilah yang menjadi salah satu layanan unggulan dari Jogja Medical Center. Dari hasil screening tersebut, para orang tua bisa melanjutkan dengan berbagai jenis layanan lain, seperti terapi wicara hingga play therapy.

Raninta Wulanwidanti memaparkan seputar pelayanan asesmen psikologi di JMC

Melalui pemaparannya, Raninta Wulanwidanti menjelaskan bahwa sudah seharusnya para orang tua melakukan asesmen untuk buah hatinya sedini mungkin apabila terdapat kejanggalan pada masa pertumbuhannya. Melalui hasil yang didapatkan, orang tua bisa langsung mengetahui layanan terapi mana yang harus dituju. Tentunya sesuai rujukan psikolog yang melakukannya.

Memahami Pengelolaan Emosi Anak Melalui Play Therapy

Terapi ini diampu oleh Grace Melia, satu-satunya play therapist di Yogyakarta yang tersertifikasi secara internasional dari APAC (Academy of Play & Child Phycotherapy). Grace sering berbagi tips memahami tumbuh kembang anak bagi para orangtua di akun instagramnya. Namun secara profesional, Grace bisa ditemui di JMC. Kabarnya, daftar tunggunya agak panjang. Tapi Grace memastikan bahwa anak-anak yang berada dalam bimbingannya akan didampingi hingga tuntas.

 Grace Melia menjelaskan tentang layanan play therapy di JMC

Salah satu layanan terapi di Jogja Medical Center yang cukup menarik bagi saya adalah play therapy. Terapi ini dieksekusi langsung oleh Grace Melia, sesama teman blogger yang udah punya sertifikasi internasional dari APAC (Academy of Play & Child Phycotherapy).

Saya udah kenal dia sebagai Mbak Gesi dan udah ngerti background pendidikan dan keluarganya kayak gimana. Sering banget dia share berbagai macam cerita dan tips di IG maupun blognya.

Aside of her personal life, secara profesional Mbak Gesi udah praktek sebagai terapis dan bisa ditemui langsung di Jogja Medical Center. Salah satu dari beberapa pesan penting yang disampaikan Mbak Gesi pada sesi pemaparan seputar play therapy adalah mengenai treatment yang tidak boleh berhenti hanya di terapis saja. 

Mengapa?

Alasannya adalah karena anak akan terus berada dan tumbuh di lingkungan keluarganya. Pergi ke terapis dan melakukan terapi bukan "bengkel" untuk anak. Orang tua juga harus memberikan porsinya apabila memang ada yang harus diperbaiki dari pola asuh dan diusahakan untuk menjadi lebih baik. Sebagai terapis pun Mbak Gesi nggak akan lepas tangan apabila memang terapi dari kliennya belum tuntas.

Jadi harus bener-bener kooperatif yah, Pak, Buk.



 Ruangan play therapy di JMC (Jogja Medical Center)

See? Parenting memang tidak semudah yang kita bayangkan sebelum menikah, sepertinya. Tetapi saat kita sudah mengemban amanah sebagai orang tua, take that chance to make the most. Selalu ada jalan untuk lebih memahami emosi anak dan mengarahkannya menjadi personal yang lebih baik. Salah satunya dengan melakukan asesmen psikologi di JMC.


Kalau ada di antara temen-temen pembaca yang pengen coba layanan di Jogja Medical Center, bisa langsung dateng aja ke lokasinya di Jalan Gondang Raya No. 17, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, atau reservasi dulu sekalian tanya-tanya lebih lanjut. See you on the next post!



☎ 0274-2830-919 (Tumbuh Kembang Anak)
📱0811-2542-111 (Poli Umum & Gigi)
Website Jogja Medical Center
IG @jogjamedicalcenter_id



Photos by Denia & Rahma

Post a Comment

12 Comments

Herva Yulyanti said…
Wah mba Gesi, udah lama aku ga main ke blognya kini sudah berkecimpung di dunia play teraphy ya mba, mantap deh :)
nurul rahma said…
Aku lihat IG story Gesi dan tertariiikk banget dgn konten acara di JMC ini.
Fasilitas cihuyy, para pakar yg kredibel, beruntung banget parents yg tinggal di Jogja dan sekitarnya, karena akses yg super gampil ke JMC
Iya baner banget mbak kalau kita harus optimalkan potensi anak gitu aku juga lagi belajar dan menggali potensi anakku apa
Halo mbak Hanifa, wah seneng banget nih aku dapat info tentang tumbuh kembang anak dari Jogja Medical Centre. Selain itu ada poli giginya pula dan tempatnya juga nyaman buat ngajakin si kecil jadi ga bosen waktu nunggu giliran di periksa di poli.
Loh, baru tau saya Mba, Grace Melia sekarang jadi terapis ya? Wah, sejak kapan beliau? Lama ga tengok blog dia jadi ga update. Ohya,saya izin save fotonya 1 ya Mba, buat inspirasi play corner di rumah. Udah ada ide dan bahan tapi belum eksekusi karena belum klop sama suami
Mugniar said…
Senang membacanya. Andai semua guru seperti Mbak, memahami bahwa pendidikan anak bukan melulu tentang nilai ujiannya atau peringkat rankingnya di kelas. Ada aspek lain yang sering terlupakan, seperti pengelolaan stress, emosi, dan aspek-aspek lain terkait psikisnya.

JMC ini amat membantu para orang tua yang peduli pada tumbuh kembang anak ya.
Adriana Dian said…
Aku suka banget ruang play therapynya.. lucuk banget yaaaaa. Mami Ubii pula ya sang empunya ruangan.. wehehehehee. Keren banget. makasi infonya ya maaaaak
Nova Violita said…
Keren ya..mba.grace melia, sekarang sudah jadi therapis ..profesional.aatu-satunya pula di Jogja..

Udah lama gak mampir di blognya..


Therapist tanpa menghakimi membuat anak.lebih merasa dihargai..., Baik untuk perkembangan anak..
Juliastri Sn said…
Soal tumbuh kembang anak ini menjadi hal yang penting untuk diperhatikan ya. Tentu supaya efektif bisa diserahkan kepada ahlinya yang berkompeten seperti Psikolog klinis anak dan play therapist yang tepat. Karena masa depan anak memang sangat berharga, jadi perlu diupayakan jika ada kendala dan kalaupun tidak ada kendali penting juga untuk menggali potensi anak sejak usia dini :)
Sara Neyrhiza said…
Wah, saya harus cari lebih lanjut terkait play therapy ini. Apakah ada kriteria khusus anak yang mengikuti terapi ini? dan berapa lama proses terapi yang dilakukan?
Setuju banget apalagi di bagian ini:

"... perlu usaha lebih dari berbagai pihak, terutama media dan sesama orang tua, untuk saling memberikan “pencerahan” tentang pentingnya pengelolaan aspek selain akademik untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak!"

Semua pihak kudu bersinergi!