Cara Menghitung Kalori untuk Diet Tanpa Ribet

As a plus-size woman, I know for sure that being on diet is suck, sometime. Apalagi saya punya kecenderungan untuk stress-eating saat sedang berada di titik terendah dan nggak mood ngapa-ngapain. Itu kenapa, hal pertama yang harus saya ubah saat pengen hidup lebih sehat adalah mindset. Tanpa mindset positif yang lebih santai, saya pasti bakal ngerasa stress lebih cepet. Baru deh dari situ saya bisa mulai pelan-pelan beranjak ke step berikutnya, yaitu memperbaiki pola makan dan lebih rutin olahraga.

Saya sendiri sudah dikasih PR untuk segera menurunkan berat badan oleh dokter. Tapi mikirin “diet” itu sendiri udah bikin stress buat saya. HAHAHA. Jadi, instead of diet, saya lebih memilih menggunakan term “pola makan sehat”. Mungkin untuk orang lain, istilah ini sama aja. Tapi buat saya, “diet” hanya terfokus pada berat badan saja. Saat udah sampe di berat badan yang dipengen, diet akan cenderung saya tinggalkan. Sedangkan “pola makan sehat” adalah life-time achievement yang berkelanjutan dan berprogres.


Selain berusaha menjalankan pola makan sehat, saya juga mengimbanginya dengan olahraga. Banyak yang menyarankan saya untuk nge-gym, ikut kelas-kelas yoga, muay thai, dan lain-lain. Saya pribadi agak nggak nyaman dengan olahraga selain senam. Mending senam aja deh daripada nggak olahraga sama sekali.

Walau begitu, untuk kamu yang bener-bener fokus pengen diet untuk menurunkan berat badan, yang terpenting bukanlah olahraga, tetapi perhatikan asupan makanan. Olahraga hanya memberi porsi keberhasilan diet sebesar 20 persen saja, sementara selebihnya ditentukan oleh apa yang kita makan. Untuk diet, wanita hanya memerlukan 1.500 kalori, sementara pria 2.000 kalori. Bagi penderita diabetes bahkan hanya membutuhkan jumlah makanan berkalori tinggi yang lebih sedikit, sekitar 500-800 kalori saja. 

Supaya nggak mudah lapar, kamu bisa mengonsumsi protein sebagai sumber kalori untuk makanan diet. Protein lebih mengenyangkan dan lebih rendah kalori dibandingkan dengan karbohidrat, mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, juga mempercepat proses metabolisme. Sumber protein untuk diet bisa dari sumber protein hewani maupun nabati. 

Diet nggak berarti lapar

Saat ini diet sudah bukan hal yang berkaitan dengan rasa lapar lagi. Kamu hanya perlu mengganti jenis makanan yang biasa kamu makan. Kalau kamu biasanya tinggi karbohidrat dan lemak, coba pelan-pelan beralih ke makanan yang lebih sehat, seperti protein dan serat. Pada awalnya memang sulit, namun setelah otak dan tubuh kamu terbiasa, maka semuanya akan menjadi lebih mudah. 

Kita ambil contoh 1.500 kalori untuk makanan diet. Dalam sehari kamu 3 kali makan besar dan 3 kali makan ringan. Kita kalkulasikan 1.500 dibagi 3, diperoleh 500 kalori untuk sekali makan. Tetapi, jangan lupakan camilan. Maka porsi 500 kalori sekali makan harus dikurangi lagi untuk porsi camilan. Anggap saja kamu perlu 350 kalori untuk sekali makan besar dan 150 kalori untuk makan selingan. 

Gimana cara mengatur makanan berkalori 350?

Kira-kira gimana cara mengatur menu makanan dan  jumlah kalori untuk diet 350 kalori? Kamu bisa makan 5 sendok nasi, 1 telur, dan 2 tempe goreng. Apabila masih lapar, kamu bisa mengonsumsi sayur-sayuran yang rendah kalori. Untuk camilan, kamu bisa mencari buah labu kuning atau bentuk makanan lain yang kalorinya nggak lebih dari 150 kalori, seperti segelas yoghurt murni atau smoothy strawberry dan coklat, jus timun atau alpukat. Jangan lupa, kamu juga harus memperbanyak minum air putih. Air sangat dibutuhkan saat program diet untuk menjaga supaya tubuh nggak mengalami dehidrasi. 


Ribet ya? EMBYEEEEER. Pelan-pelan aja pokoknya. Mulai dari ngurangin nasi dan perbanyak sayur, misalnya. Saya sendiri mulai lebih banyak konsumsi jus buah-buahan aja, terutama di pagi hari dan di jam-jam lapar. Mungkin semacem diet kenyang-nya Dewi Hughes gitulah yang saya cocok dan suka.

After all, diet is all about trial and error. Nggak semua diet cocok sama selera dan kebutuhan tubuh kita. Jadi, kalau misal nggak cucok, yaudah coba yang lain lagi. Paling aman sih emang minta bantuan ahli gizi supaya ada guidance yang pasti dan terkontrol. Daaan yang paling penting, jangan terlalu terfokus sama berat badan. Fokus sama hidup sehat! Karena yang punya berat badan ideal pun diam-diam gula darah, tensi, dan kolestrolnya juga tinggi.

Semangat hidup lebih sehat yuuuk! See you on the next post!

Post a Comment

6 Comments

dulu nih ya, aku makan cuma 700 kalori tiap harinya, itu dulu... but the tips sih soal kalori makanan bisa makan keju cyin, biar gak kleyengan hehehee
Hanifa said…
Echa: Kayanya mau stick dengan lebih banyak konsumsi buah-buahan sama sumber makanan lain yang lebih banyak seratnya aja deh kalo aku. Tapi bisa jadi opsi tuh keju~
Diet adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan hahahha. Aku kalau diet pagi malem makan buah/telur rebus + susu diet, siang makan seperti biasa, jd ga lemes hihi

www.ursula-meta.com
Hanifa said…
Sumpahhhhh aku aja sampe bosen trial error muluk. Palingan banyakin sayur, kurangi nasi, manis, dan gorengan sih. Huhuhu.
Aan Pambudi said…
Aku suka makan gorengan nih. Kalorinya berapa ya kalau satu potong tempe goreng?