A Girl Thoughts - Lifestyle and Beauty Blog by Hanifa Setiatmadji

  • Home
  • Beauty
  • Travel
  • Self Growth
  • Sponsored
  • About Me
  • Recognition
  • CONTACT

April is coming to an end in this hectic 2017. It was amazing yet pain in the ass somehow. Doesn't mean to be a grumble here but it is. So many great experiences but there was a pretty unlucky "accident" that happened this month.

I got in a huge fight with my friend. After 11 years, I don't think that it was what I hope to happen. I lost my words for what happened this week. Yes, it was this week and it lasted for about 3 days but it was exhausting enough from me. I never went on a cold fight with my friends for that long. I have this "finish-this-fight-ASAP" rule. So of course I hate this kind of cold fight, especially when I got "silence move" from my friend.

But I guess we're good now. Though I don't know... It's kind of awkward now because I haven't got any chance to talk more about it with her. So awkward that I feel estrange these days. 

Wait, the title is about maintaining the friendship. I feel like this isn't right to explain about my friendship problem. LOL. But it's related, guys... I learn something from this friendship problem that got me in a pretty awkward position this week.

1. You gotta make time, whenever it will be


If you want to maintain your friendship, or any other relationship to be a long term, you gotta make time no matter how busy you are. Just plan to make a quick meeting between your tight schedule.

In case you're the one who have more spare time, just plan to have a meal (breakfast/lunch/dinner) near your friend's office or something. It will be so special to make time in between.

2. When you already plan a meetup, don't just cancel it


This is the thing that got me in a cold fight with one of my friends this week. I never did this before. But knowing that my friend DID this, I started to feel like "oh, so it's maybe OKAY to cancel it"

Turns out, she hates the thing that she did. But I don't want to blame her back. I will just leave that kind of childish blaming-each-other thing behind and focus on fixing mine. Lesson learned.

3. If you feel something more important comes up, discuss it together


A business meeting or a family reunion can be more important than meeting up with your friends. It can be really bothering, especially if it's gonna happen at the exact same time.

If it happened to you, back to point 2 and don't forget to discuss it with your friends. If they feel okay, you won't have to feel sacrificing anything later. Remember that you have to be honest towards each other.

4. Misunderstanding? Solve it ASAP!


When you got into a problem with ANYONE, it probably just because you slipped. You slipped through words, through feeling, or through act. It's hard to face but it doesn't mean that you can't solve it.

If you're not ready to talk about it, give it time to think about it. If it's just a misunderstanding, don't be one sided. You have to be balance if you want to make this friendship thing to be long lasting.

5. Be honest and stick with them for a better friendship


After all those problems you faced, the last thing you have to do to make it long last is be honest and sticking around no matter how hard it is. Honesty is the key of everything.

But this point can be optional if you don't want to "STICK with them" anymore because you "SICK with them".

As long as your friendship makes the best of you, don't leave. When it makes the worst of you, you'd better keep searching for anyone better. It's all up to you. Just make sure that your friendship isn't bad thing that you think it's good. In other word, it's already a trap you think that way.

Alright guys, I hope this short pep talk about friendship can help you maintaining friendship or any other kind of relationship. Don't forget that the communication is the key. Don't stop loving your friend just because they make mistakes. Talk about it and forgive them for what happened.

See you on the next post!
  • 18 Comments
This April is full of women power! It's because the 21st April is Kartini Day. Sebagai wanita Indonesia, aku cukup bangga dengan banyaknya pencapaian wanita-wanita Indonesiadi berbagai bidang. Banyak wanita Indonesia yang konsisten dalam berkarya dan melebarkan sayapnya hingga kancah internasional.

Terdengar cukup mustahil sebelum R.A. Kartini memperjuangkan hak-hak kaumnya. Betapa beruntungnya kita, para wanita Indonesia, yang saat ini mampu mengenyam pendidikan dan berkarir layaknya para lelaki. Jangan sampai kita sia-siakan kesempatan ini hanya dengan menjadi generasi galau yang marah-marah saat tahu social media kita di-unfollow teman.

Nah, dalam rangka memperingati Hari Kartini, Beautiesquad mengadakan  "Women Empowerment" makeup challenge untuk April collaboration. Aku pilih salah satu wanita Indonesia yang udah aku kagumi selama kurang lebih 8 tahun. Dia menginspirasiku untuk share pemikiran-pemikiran positif melalui blog and be the best version of me. Dia adalah Diana Rikasari 😍


Kalau ngomongin masalah fashion, Kak Diana emang nggak pernah kehabisan ide untuk terus mix and match outfitnya. Perkara selera, aku dan Kak Diana jelas punya style yang berbeda. Tapi kalau makeup look, aku banyak nyontek dari Kak Diana. 

Daily makeup dari Kak Diana tuh sama sekali nggak ribet Maybe because she prefers to play with her outfit more than her makeup. Tapi yakin deh, cocok banget buat kita pakai sehari-hari, because it's simple and still looks pretty. Eyeliner hitam yang sleek dan pink lips color sering jadi andalannya. Gampang banget, kan?

 When I see pom-pom, I see Diana Rikasari 😀

FACE
Wardah Everyday Luminous Liquid Foudation (Light Beige 02)
Sariayu Martha Tilaar Bedak Tabur (Kuning Gading)
Wardah Double Function Kit
Wardah Blush On (Seri C)

EYES
Maybelline Volume Express Turbo Boost Waterproof Mascara
Make Over Trivia Eyeshadow Enchanting Nude Spell (for the eyebrows) 
Mizzu Perfect Wear Eyeliner Pen (Black)

LIPS 
Mirabella Chic (No 03)
Wardah Intense Matte Lip Cream (No 03 See You Latte)

Simpel banget, kan? Makeup look dari Kak Diana Rikasari ini bisa kita pakai di berbagai occasion. Buat ngampus, ngantor, bahkan kondangan juga cocok aja kok. Look ini juga cocok buat kita padu padankan dengan berbagai macam outfit. Kalau kamu masih newbie dalam hal per-makeup-an, makeup look ini cocok banget untuk kamu coba!

Nah, selain Diana Rikasari, ada juga makeup look yang terinspirasi dari wanita-wanita hebat yang lain. Nggak cuma dari dalam negeri, tapi dari luar negeri juga! Contohnya kayak makeup look a la Cleopatra dari Ellen berikut ini 💕

Dat eyeshadow 💋

So, what do you think about those inspiring makeup looks? Lemme know your opinion on the comment box down bellow. See you on the next post!

Beautiesquad Makeup Collaboration
  • 12 Comments

Ibu adalah orang yang paling berharga di dalam hidupku. Tak mampu dipungkiri, fakta bahwa apapun yang aku lakukan selama ini, semua juga demi kebahagiaan ibu. Namun ada kalanya ibu menganggapku menyakiti perasaanmu karena aku tak mampu melakukan sesuatu sesuai keinginannmu. 

Kadang aku sibuk dengan diriku sendiri sehingga aku lupa ada ibu yang juga ingin diperhatikan olehku, anakmu. Ada juga hal-hal yang sering aku lakukan dan secara tidak sengaja menyakiti hati ibu. Tolong pahami dan maafkan aku jika melakukan hal-hal ini, bu.

Ibu, maafkan aku jika tak menjawab pesan singkat atau menelponmu saat aku jauh darimu

Ibu, aku tahu bahwa di saat aku jauh darimu, ibu pasti mengkhawatirkanku. Saat itu juga ibu sering mengirimkan pesan singkat kepadaku, berusaha menelponku dan menunggu kabar baik dariku. Namun, aku tidak 24 jam bersama dengan telepon genggamku. Aku juga punya kehidupan. Aku tak mampu terus mengabarimu. 

Maafkan aku jika membuatmu cemas, bu. Aku berjanji akan melungkan waktu untuk mengabarimu walau hanya sekedar sms atau telepon selama 5 menit. Aku tak pernah bermaksud membuatmu takut akan kehilanganku, bu.

Aku baik-baik saja dan ibu harus percaya kalau aku tak akan berbuat sesuatu yang membuat ibu khawatir padaku.

Sungguh aku tidak ingin menduakanmu, bu. Namun teman-teman dan pekerjaan yang harus kuselesaikan juga penting untukku.


Seperti apa yang tadi sudah aku katakan, aku punya kehidupan yang berarti dan penting untukku selain dirimu, bu. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku agar aku mampu memenuhi kebutuhan dan sedikit meringankan beban keuangan keluarga kita. Aku pun juga butuh teman-temanku agar pikiranku tetap tenang dan tidak stress karena terus bekerja. 

Saat aku tidak pulang ke rumah, bukan berarti aku sedang bermain dan bersenang-senang saja. Aku juga memikirkan ibu. Aku menyelesaikan pekerjaanku juga untuk ibu dan keluarga kita.

Tolong jangan salah sangka, bu. Pahamilah kesibukanku...

Jangan menangis saat aku belum lulus, bu. Aku sedang mengusahakan sesuatu yang lebih baik untuk masa depanku dan untukmu.

Melihat teman-temanku yang sudah lulus dan bekerja, ibu sering bertanya-tanya kenapa aku lama sekali dalam menyelesaikan skripsiku. Aku tidak sedang bermalas-malasan, bu. Justru sebaliknya, aku sedang mengusahakan sesuatu yang juga sama pentingnya untuk masa depanku. Aku bekerja paruh waktu untuk mencari pengalaman dan menyambung hidupku. 

Terus terang aku malu jika harus meminta kiriman uang darimu dari waktu ke waktu. Aku juga ingin merasakan bagaimana lelahnya bekerja dan nikmatnya membayar sesuatu dengan hasil jeri payahku sendiri. Sungguh aku tidak ingin mengecewakanmu, bu.

Percayalah, aku selalu mengusahakan yang terbaik untukku dan keluarga kita.

Maafkan aku jika jarang membantumu menyelesaikan pekerjaan rumah, bu.

Aku sering kali berkegiatan di luar rumah. Pergi ke kampus, sering juga nongkrong bersama teman-temanku, bahkan menyelesaikan tugas dan pekerjaanku di luar. Rumah hanya menjadi "hotel" bagiku, di mana aku tidur dan makan saja. Aku sering tak sempat membantumu, bu. 

Maafkan aku jika kau terlalu letih menyelesaikan pekerjaan rumah yang sering dianggap sepele oleh kebanyakan orang. Kau bangun subuh dan tidur di malam hari dengan keadaan yang begitu lelah. Aku bahkan sering tak memijat untuk menghilangkan lelahmu karena aku sendiri kelelahan dengan rutinitasku di luar rumah.

Maafkan aku, bu. Aku akan berusaha menyempatkan diri untuk membantumu walau hanya beberapa pekerjaan rumah saja.

Saat aku tak sependapat dan memulai argumen denganmu, bukan berarti aku sedang membangkang kepadamu, bu.


Ada kalanya aku dan ibu sama-sama berteriak dan berlomba-lomba meninggikan suara. Ibu, sungguh aku tak bermaksud untuk berbuat begitu. Awalnya hanya karena berbeda pendapat saja, namun pada akhirnya kita sering beradu argumen hingga otot rasanya ingin copot. 

Bukannya aku ingin membangkang pada ibu, hanya saja aku juga mempunyai pendapatku sendiri dalam menilai sesuatu. Saat aku berusaha memberitahu ibu sesuatu yang dalam persepsiku salami kebaikan ibu.

Maafkan aku jika terkadang nada suaraku meninggi saat berbicara padamu, bu. Aku akan berusaha lebih sabar agar tidak menyakiti hatimu.h, bukan berarti aku memarahi ibu. Aku tidak ingin ibu menilai salah, bu. Aku melakukannya juga de

Aku punya pilihan akan jalan hidupku sendiri. Ibu, percayalah dan dukung aku.


Akan tiba masa dimana aku tak akan menjalankan apa yang ibu pilihkan untukku. Masalah jurusan kuliah, pekerjaanku di masa depan, dan juga pasangan hidupku, aku tak mampu apabila hanya mengikuti keinginanmu saja, bu. Banyak hal selain itu yang pasti akan aku pilih sendiri dan tidak ingin ada campur tangan orang lain dalam pengambilan keputusan. 

Maka dari itu, tolong percayalah padaku, bu. Dukung aku dengan keputusanku. Berilah aku restumu agar jalanku tak penuh ragu. Semua demi kebaikanku dan juga dirimu, bu.

Ibu, aku selalu berusaha menjadi yang terbaik bagimu. Jangan lelah untuk mencintaiku walau aku masih belum mampu membahagiakanmu, bu.

Terlepas dari semua hal di atas, aku selalu dan terus melakukan yang terbaik untukku, untukmu, dan keluarga kita, bu. Aku berusaha menjadi kebanggaanmu. Namun sebagai manusia biasa, aku juga tak pernah lepas dari dosa. Maafkan aku jika terkadang terlalu emosional dalam menghadapimu. Aku tak pernah bermaksud membangkang dan membuatmu marah.
Maafkan aku jika aku pernah membuatmu menangis, bu. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menebus semua kesalahanku padamu. Tersenyumlah padaku saat bahagia itu tiba, bu. Tak akan pernah aku sia-siakan semua perjuanganmu dalam mendidik dan membesarkanku.

Mom, you have to understand that you will always mean the world to me. I love you, mom.

Aku sayang ibu…



Tulisan ini pernah dimuat di Hipwee Community
http://www.hipwee.com/list/ibu-maafkan-aku-yang-tak-pernah-berniat-menyakitimu/
  • 8 Comments

No, I'm not breaking up with my boyfriend.

I rarely uploading photos with him recently. Not because I don't love him anymore, but I feel like it's not that necessary to show off. I will just let people know that I'm still in relationship. That's all.

These past three years, I've been dealing with his past. Yes, his ex. I know what you think. No, I'm not a psycho or anything. But the thoughts of her sometime get so disturbing. I never told publicly on blog about her like her real name or some other details. I only posted about her ignorance on one post and I deleted as soon as she said that she read that. 

I can show you, but I don't want to. It's too childish.

The thing is, I was in a position where I didn't feel like I was doing something wrong. But apparently, my boyfriend's ex thought that I was the cause of she and my boyfriend brake up. Well, I was close with my boyfriend before he finally be with me. So close, that I knew some stories about him that his ex-girlfriend didn't know.

Why? Because it's one sided relationship. He needed to be heard, but his ex-girlfriend didn't pay that much attention.

Me, as someone who (once again) apparently close to him, can be a good listener and adviser for him. And that cause "something" in each of us.

You see where it goes.

After my boyfriend's brake up and our relationship started, problems and drama seem ups and downs. I hate it. Simply because it's exhausting. To be the one who was blamed at that time, that kind of feeling was shitty. I felt so disturbed by his ex and his ex's friend who joined the game. What the f- hell.

And deep down, I felt so guilty. It's crazy. Sometime she appeared out of no where on my dream. Like, wtf. Maybe because until now, I didn't get any chance to send my apologize face to face with her. And I compare myself to her A LOT. I really want to be hundred steps better than her.

But now, I finally be able to declare that I officially moved on. How can I feel like I finally moved on?

Simple. There's no more wondering anymore. I finally become someone that happy on my own. I don't need someone else's life to be the validation of my happiness. I'm happy on my own and I'm beyond happy with my relationship. So happy, that I don't need anyone validation to validate the parameter of happiness in my relationship with my boyfriend.

Because we're not just a couple, we're team, best-friends, and partners. For example, this blog can't be like this if my boyfriend didn't help me with those technical HTML thing so whats-ever. It's only an example. There are already tons of things that we work on.

That's why when I get my cappucino this morning before a meeting with my client, I told him:
Being with you is like drinking this cappucino. It felt bitter at the first sip, but then it tastes good when you keep drinking it
HAHAHA.

But yeah, I moved on. Actually, I'm moving on. Because it's a process. It feels good. So good, that I think I will have a straight face if I meet her one day. LOL.

Have you ever felt this too before? Let me know on the comment box down bellow. See you on the next post!
  • 8 Comments
Seminggu yang lalu, saya dapat kesempatan untuk datang ke suatu event yang sangat spesial. Event ini diselenggarakan oleh Perempuan Punya Karya dan Girls in Tech Indonesia. Dua komunitas ini sangat saya admire karena punya misi menginspirasi makin banyak perempuan Indonesia untuk berkarya. Tidak hanya menginspirasi, tapi juga mewadahi langsung perempuan yang ingin maju dengan memanfaatkan teknologi.


Diselenggarakan di GAIA Cosmo Hotel pada tanggal 9 April 2017, acara ini dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Ruangan bernuansa putih - emas membuat acara ini terkesan fancy. Apalagi peserta yang datang kebanyakan adalah business women. Auranya sungguh vibrant buat saya. Bikin saya sedikit minder sebenarnya. Tapi nggak apa-apa, saya akan pasang mode "nyolong ilmu" dari wanita-wanita inspiratif yang datang di sana.

Mengenal Para Pembicara "Women, Creativity, and Technology" Lebih Dekat

Pembicara yang datang pada acara ini seharusnya ada 4. Namun karena Mbak Anantya dari Girls in Tech Indonesia berhalangan hadir, jadi yang available ada 3 pembicara. Mereka adalah Mbak Ayang Cempaka (@ayangcempaka) Creative Director of Ayang Cempaka, Mbak Indah Ederra (@indahederra) Creative Director of Ederra Indonesia, dan Mbak Ollie Salsabila (@salsabeela) Co-managing Director of Girls in Tech Indonesia.

 Mbak Indah Ederra (@indahederra) dan Mbak Ayang Cempaka (@ayangcempaka)

Sesi pertama diawali dengan ngobrol bareng Mbak Ayang dan Mbak Indah. Saat saya mencermati kebiasaan Mbak Ayang dan Mbak Indah sebelum merintis karir yang saat ini mereka geluti, ternyata mereka berdua perempuan yang cukup "rebel". Bukan dalam konteks yang negatif lho ya, tapi malah sangat positif. 

Saat berada di bangku SMA, Mbak Indah suka bolos ke toko kain, sedangkan Mbak Ayang bolos ke toko hewan. Menurut saya, sifat "rebel" inilah yang akhirnya membuat mereka menjadi ladyboss yang karyanya mulai nggak bisa dipandang sebelah mata.

Pentingnya Perempuan untuk Bekerja

Dalam sesi pertama ini, Mbak Indah memaparkan pentingnya perempuan untuk bekerja. Lingkup "bekerja" di sini bukan hanya kerja kantoran, tapi bisa saja membangun bisnis kecil-kecilan di rumah untuk ibu rumah tangga. Perempuan perlu bekerja agar:

  1. Mandiri secara finansial. Nggak perlu lagi terus-terusan minta ke suami kalau ada keinginan tersier seperti makeup atau teflon Happy Call.
  2. Mengaktualisasi diri. Sebelum berstatus sebagai istri dan ibu dari anak-anak, wanita yang sudah menikah sebelumnya adalah dirinya sendiri. Bekerja membantu wanita menjadi dirinya kembali. Akan terasa menyenangkan saat kita bekerja sesuai dengan passion kita juga.
  3. Sebagai bekal untuk menghadapi kondisi terburuk dalam keluarga. Ini berlaku saat ada sesuatu darurat. Mungkin aggota keluarga ada yang sakit, meninggal, atau rumah tangga retak. Setidaknya sebagai wanita, kita bisa berjaga-jaga untuk mengatasi kesulitan keungan pada saat seperti itu.
Berbicara seputar bisnis, Mbak Indah dan Mbak Ayang punya caranya masing-masing untuk maintaining  SDM dan finansial dalam bisnis mereka. Mengenai SDM, Mbak Indah berpendapat bahwa sebagai owner, sebaiknya nggak perlu baper saat ada karyawan yang tiba-tiba cabut. Hal tersebut sangatlah wajar dan termasuk bagian dari "hukum alam" yang perlu disikapi secara profesional.


Langsung pasang mode "nyolong ilmu" pas Mbak Indah dan Mbak Ayang bagi-bagi tips seputar bisnisnya 😀

Mbak Ayang juga mempunyai pengalamannya sendiri dalam pengelolaan bisnisnya. Awal merintis Ayang Cempaka, dia sama sekali nggak tahu caranya merekrut karyawan. Bisnis itu butuh ilmu dan sudah menjadi tugasnya untuk memahami semua ilmu yang berkaitan dengan bisnisnya. Konsisten dalam berkarya dan nggak cuma wacana, InsyaAllah rejeki akan datang sendiri.

"Menjalankan bisnis itu... asal bisa memahami dan menguasai ilmunya, itu sudah cukup" - Indah Ederra
Techonology for Women to be More Productive and Creative

Setelah sesi pertama dan coffee break, sesi kedua yang juga sesi terakhir pada event "Women, Creativity, and Technology" diisi oleh Mbak Ollie Salsabila. Sebelum memulai sesi kedua, Mbak Ollie bertanya kepada para peserta yang datang terlebih dahulu, siapakah di antara mereka yang bukan enterpreneur.

Saya belum jadi enterpreneur tapi saya nggak tunjuk tangan. HAHAHA.

Di antara peserta yang hadir, ternyata ada yang berprofesi sebagai penari. Kenapa Mbak Ollie harus melemparkan pertanyaan seperti itu? Nah, ada yang harus saya jelaskan dulu sebelumnya...


Sharing session with Mbak Ollie Salsabila (@salsabeela)

Sesi dengan Mbak Ollie ini membahas lebih jauh mengenai pemanfaatan teknologi secara maksimal oleh wanita melalui karyanya. Teknolgi bukan hanya media sosial saja. Banyak di antara kita yang sudah merasa memanfaatkan teknologi karena sudah memaksimalkan penggunaan media sosial. Apakah cukup?

Maaf, kali ini jawabannya tidak.

Dunia digital dan teknologi sudah kadung dicap "kompleks" oleh para perempuan. Saya pun berpikir hal yang sama. Apalagi kalau sudah masuk masalah pemrograman dan nganu-nganunya. Belajar bahasa HTML di SMP aja pecas ndahe, apalagi disuruh coding yang rumit-rumit njelemit. Udah deh saya maksimalkan dulu urusan ngeblog.

Tapi kalau kita (perempuan) mau belajar, memahami, dan mempraktekan secara maksimal, akan lebih banyak hal-hal luar biasa yang kita ciptakan. Sebagai contoh Mbak penari, yang ternyata akrab dipanggil Jeng Ancis (@jeng.ancis), bisa saja membuka kelas virtual untuk belajar tarian jawa. Dengan menggunakan teknologi VR (Virtual Reality), para peserta dari seluruh dunia bisa mengikuti kelas menari tarian jawa bersama Jeng Ancis.

Lak yo canggih tenan to leh ku mbayangke? canggih bener kan saya membayangkannya

Oleh karena itu, Mbak Ollie dan partnernya, Mbak Anantya, membuat suatu wadah untuk para perempuan yang ingin lebih banyak belajar dunia digital dan teknologi, yaitu #WhyNot by Girls in Tech Indonesia. Enterpreneur belajar coding? #WhyNot?

What's Our Passion?

Nggak cuma sharing seputar Girls in Tech Indonesia, Mbak Ollie juga bercerita seputar pengalamannya dalam menemukan apa yang menjadi passionnya. She loves writing. Saat di bangku sekolah, Mbak Ollie suka bikin puisi yang ditaruh di web buatannya sendiri. Dulu sih dia belajar bukan dari googling, tapi dari yahoo-ing. Dari sana, dia mulai menggeluti dunia digital dan teknologi serta menulis.


Mbak Ollie explained on how to find our passion

Dalam perjalanan karirnya, Mbak Ollie percaya bahwa being passionate brings success. Nah, untuk tahu apa passion kita, kita harus tahu di mana letak strength kita. Sifat paling dominan + keahlian terbaik kita = strength! Mbak Ollie suka nulis, tapi kalau nulis itu-itu aja juga bosen. Itu kenapa segala bentuk kepenulisan dia coba. Mulai dari nulis di blog, nulis buku sampe 30 lebih, sampe nulis skrip film pun dia jabanin. Walau beda-beda, tapi benang merahnya tetep ada, yaitu nulis.

Kunci suksesnya Mbak Ollie apa sih? Learn to be different. How? BREAK THE RULES.

"I want to break the rule. But to break the rule, I have to understand the rule" - Ollie Salsabila
So, are you ready to break the rule?

Women are Meant to Empower One Another

Overall, this event was unforgettable. Aku merasa super lucky bisa ketemu perempuan-perempuan hebat di sini. Berkenalan dan networking dengan teman-teman baru yang nggak kalah inspiratif dari para pembicaranya. Terima kasih Perempuan Punya Karya dan Girls in Tech Indonesia. Semoga bisa dapat kesempatan untuk bergabung di event berikutnya.

 

All pic by @perempuanpunyakarya and me

See you on the next post!
  • 6 Comments
Hello guys!

Been a while since we're already in April. Dari kemarin mau ngeblog tapi rasanya gojag-gajeg karena ada kewajiban lain. Tapi Alhamdulillah, mulai hari ini diniatin lagi untuk rutin ngeblog lagi. Bulan ini, aku awali beauty section dengan skincare product review yang bikin aku jatuh cinta pada "pemakaian" pertama 😅


Review Emina Sun Protection
Review Emina Sun Protection (SPF 30 PA+++)

You can see right from the title, ya. Kali ini aku bahas produk skincare dari Emina, yaitu Emina Sun Protection. Di paragraf sebelumnya aku mention tentang kecintaanku sama produk ini. Kenapa sih kok aku bisa suka banget?

First of all, this product has a very cute packaging. Emina memang handal banget deh kalau masalah packaging signature. Plus, from the tube, we all can tell that it's sun protection. Warnanya orange cerah yang melambangkan the sun itself.

Review Emina Sun Protection
 Packaging dari Emina Sun Protection

Emina Sun Protection ini isinya 60 ml. Packagingnya nggak terlalu besar dan cukup travel friendly. Cocok banget kalau kita butuh buat bawa ke kampus atau ke tempat kerja. Untuk formulanya, produk ini menggunakan bahan-bahan sebagai berikut.

 Review Emina Sun Protection

Dari bahan-bahannya, aku notice ada ekstrak Aloe Vera di sana. Is it why this product feels cool on my skin? Please correct me if I'm wrong. Tapi dari baunya, saya cukup suka. Not too chemical dan wanginya cukup enak setelah diaplikasikan. 

Tekstur dari Emina Sun Protetion ini mirip seperti body lotion. Nggak terlalu riskan tumpah kemana-mana sebelum diolesin. Jadi nggak encer tapi tetep terasa lembut saat diaplikasikan.

Review Emina Sun Protection
Cara pemakaian Emina Sun Protection

Nah, untuk pengaplikasiannya, biasanya produk ini saya pakai di area wajah. Saya aplikasikan Emina Sun Protection tepat sebelum foundation. Ide untuk mengaplikasikan sunscreen sebelum foundation ini saya contek dari video Makeup For Graduation dari Michelle Phan.

Tenane? Eh ya Allah mbok sumprit. Cek aja sendiri deh.

Saya awalnya bingung, lho. Saya kira sunscreen itu cuma diaplikasikan di area tangan dan kaki aja. Ternyata di wajah juga harus banget, apalagi saat kita terpapar sinar matahari secara intensif. Apalagi kalau kita lagi berkegiatan di luar ruangan seperti jalan-jalan bareng temen atau pacar.

Tapi pada realitanya, saya juga nggak begitu telaten pakai setiap hari. Padahal walaupun berada di dalam ruangan, sinar matahari tetap masuk dan mempengaruhi kondisi kulit kita. Jadi, ada baiknya kita mulai rutin menggunakan sunscreen baik di dalam atau di luar ruangan.

Seperti yang sempat saya paparkan tadi, after application dari Emina Sun Protection ini menimbulkan rasa sejuk di wajah atau di bagian lain yang kita oleskan. Produk ini nggak langsung meresap gitu aja, jadi perlu kita pijat lembut setelah dioleskan secara menyeluruh. Rasanya sangat ringan dan nggak meninggalkan rasa lengket yang berlebihan. Nyaman banget!

Review Emina Sun Protection
Emina Sun Protection (SPF 30 PA+++)

Secara kesuluruhan, saya suka banget sama produk dari Emina yang satu ini. Dengan SPF 30, sunscreen ini bisa menjaga kulit kita dari paparan sinar matahari. Cocok banget untuk masuk ke rangkaian skincare yang kita punya di rumah. Harganya yang cuma sekitar Rp 30.000,- bikin produk ini sangat sangat sangat affordable, terutama buat kita yang on budget. 

Well, I think that's all my thoughts on Emina Sun Protection. Semoga bisa bermanfaat untuk temen-temen yang lagi cari referensi sunscreen murah yaaa. See you on the next post!
  • 26 Comments

About me

a

Hello there! I'm Hanifa, a lifestyle and beauty blogger who occasionally talk about blogging and travelling . Click here to find out more about me. For further information and business inquires, email me to ivalativa@gmail.com ✉


Search This Blog

Blog Archive

  • ►  2023 (6)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2022 (27)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (5)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (22)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2020 (24)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (5)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2019 (36)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (60)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (6)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ▼  2017 (55)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  June (6)
    • ►  May (2)
    • ▼  April (6)
      • How to Maintain Friendship as Adults
      • Beautiesquad "Women Empowerment" Collaboration: Di...
      • Ibu, Maafkan Aku yang Tak Pernah Berniat Menyakitimu
      • The Declaration of Moving On
      • "Women, Creativity, and Technology" by Perempuan P...
      • Review Emina Sun Protection SPF 30 PA+++
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (38)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (8)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
  • ►  2015 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  November (1)

Follow Me

  • instagram
  • tiktok
  • facebook
  • pinterest
  • twitter
  • youtube

Popular Posts

  • Berniat Membeli Mobil Toyota Kijang Innova Bekas? Berikut 5 Tipsnya!
  • Sering Bepergian Menggunakan Motor? Perhatikan Bagian Ini Saat Service!
  • Review Purbasari Oil Control Matte Powder

Categories

Sponsored (127) Beauty & Fashion (101) Self Growth (50) Food & Travel (40) Event Report (33) Blogging & Social Media (21)

Blogger Communities




Followers

Pageviews

instagram

Template Created By :Blogger Templates | ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top