A Girl Thoughts - Lifestyle and Beauty Blog by Hanifa Setiatmadji

  • Home
  • Beauty
  • Travel
  • Self Growth
  • Sponsored
  • About Me
  • Recognition
  • CONTACT


*sigh*

Lhah, belum-belum udah menghela nafas. Gimana yah mendeskripsikannya...

Jadi di postingan ini, saya murni mau curhat. Biarkanlah blog ini tetap bergenre gado-gado, yang penting hati saya lega karena terus terang saya nggak bisa nyimpan ini lama-lama sendirian. Saya butuh brainstorming dengan para pembaca blog ini. Siapa tau ada yang bisa ngasih saran atau bahkan insight supaya saya tercerahkan.

Jadi beberapa bulan ini suasana hati saya naik turun akibat mengalami kegalauan karir. Biasa lah, masih berada di fase quarter life crisis. Mungkin yang mengalami ini nggak hanya saya. Tapi yang berani mengakui bahwa dirinya sedang berada di fase quarter life crisis mungkin nggak sebanyak saya.

Maklum, umur 20an baru jaim-jaimnya juga dong.


Jadi sejak bulan Maret, saya coba ngelamar suatu lowongan pekerjaan yang, bisa dibilang, karir impian saya. Sebagai lulusan Pendidikan Bahasa Prancis yang tidak begitu expert dalam Bahasa Prancis, saya masih menaruh harapan besar untuk bisa bekerja di bidang pendidikan. 

Bukan ngajar, tapi sebagai staff. Karena kalo ngajar, saya merasa cuma bisa ngajar Bahasa Inggris sampe tingkat SD-SMP atau Bahasa Prancis tingkat pemula. Nggak banyak juga lowongan untuk latar belakang pendidikan saya. Lowongan ini, yang saya lamar, membuka bagian marketing di sebuah institusi pendidikan milik swasta. Maybe this is the time for me not just being a freelancer.

Jelas, saya antusias banget, dong!

Singkat cerita, setelah melalui proses panjang berupa interview, tes psikologi, dan forum group discussion, saya dipanggil untuk menghadap langsung sang pimpinan institusi. Posisi marketing, di institusi pendidikan, dengan saya yang bermodal pengetahuan digital marketing by experience. 

Saat ditanya masalah marketing yang bukan digital, langsung keringat dingin dan dag-dig-dug nggak karuan. Wawancara kali ini terasa intimidatif banget. Saya keluar dengan hati yang sudah kadung pesimis. Bhay karir impian, pikir saya waktu itu.

Lalu seminggu kemudian, saya lihat lowongannya dibuka lagi. Lowongan yang sebelumnya dibuka untuk “semua jurusan” diubah menjadi “lulusan Manajemen/Ilmu Komunikasi”. BHAY MAKSIMAL, pikir saya lagi. Sempet nggrundel, tapi akhirnya saya berusaha move on sambil memaksimalkan pegangan freelance yang sudah saya punya.


Sebulan kemudia, ada telpon dari nomor yang sebulan lalu menelpon saya untuk segera masuk ruang tes psikologi. Wedew, mosok iya sih saya dipanggil? Bener aja, sebulan berlalu, saya masih diinget dan dipanggil buat ikut training seleksi. 

EXCITED. BANGET. Yha gimana sih rasanya kalo selangkah lagi menuju karir yang didamba-dambakan? Jelas saya semangat banget buat belajar ini itu dan berusaha menguasai sedikit demi sedikit apa yang sekiranya akan saya hadapi nanti di lapangan.

Singkat cerita, lagi, saya diterima untuk mengikuti training berikutnya. Kali ini, sang pimpinan sudah menyiapkan “kejutan” untuk saya dan beberapa teman lain yang sudah diterima. Kejutan tersebut berupa posisi-posisi yang available untuk diisi sesegera mungkin, maksimal beberapa minggu setelah lebaran. 

Pada saat itu, saya, yang sudah berekspetasi tinggi untuk ditempatkan di Jogja, merasa sans banget. Saya merasa memenuhi kriteria untuk ditempatkan di kantor Jogja yang merupakan pusat dari institusi tersebut.

Tapi ternyata...

“Mbak Hanifa, nanti kalau nggak di Lampung, ya di Makassar. Posisinya sebagai kepala cabang”

Bentar...

APAAAAAAAAAAAAAA?

say whaa

Saya shock. Shock banget. Rasanya pengen nangis di tempat, tapi saya tahan sampe sholat Subuh kemudian hari karena saya super galau. Apalagi saat mendapati fakta bahwa saya mau dikirim ke sana untuk “membangun” sesuatu, sendirian. Ada supervisi sih, remote. Di lapangan, saya akan lebih sering sendirian, dong. Selain itu, fakta bahwa saya sama sekali belum siap untuk merantau, dan belum mau, juga bikin hati saya koyak nggak karuan.

“Pak, saya belum bisa menerima amanah sebesar itu... Saya sudah bilang saat wawancara dengan Anda kalau saya nggak siap untuk ditempatkan di luar Jawa.”

“Ya kalau gitu harus ikhlas dengan gaji kecil”

Dari situ, perasaan udah mulai nggak enak. Kok... rasanya... kayak... direndahkan, ya? Saat ditanya tentang kesiapan kami pun, si pimpinan juga belum memberi kejelasan tentang hak dan kewajiban. Salah satu temen tanya seputar kejelasan kontraknya untuk dipelajari lebih dulu, malah dibilang “belum mulai sudah nuntut macam-macam”.

Ini kayak dilepas ke antah berantah tanpa kompas, beneran.

Nah, sekarang saya mau tumpahin lagi beberapa poin yang bikin saya galau:

1. Saya suka dan ingin berkarir di bidang ini. Tapi, tantangan ini TERLALU BESAR untuk saya yang masih ingin menjajaki pekerjaan ini. I mean, this is too much of responsibility. Belum lagi, amanah tersebut mewajibkan saya untuk menanggung amanah beberapa divisi SENDIRIAN. That idea is not the best idea to start this whole thing.

2. Fakta bahwa saya ditempatkan di daerah yang tidak saya inginkan, duh... Kalau jadi guru SM3T sih udah pasti harus siap yak. Kan udah rembugan di depan dan udah tau konsekuensinya. Lha ini, saya udah bilang saat wawancara kalau saya nggak siap SAMA SEKALI untuk ditempatkan di luar Jawa. Kok ya... kok ya... kok ya giniii?

3. Belum ada kontrak kerja yang jelas dan bisa dipelajari, tapi udah diminta bersiap-siap. Setelah lebaran, lagi. This sounds so wrong...

4. “Kalau kamu nggak mau, ya harus ikhlas dengan gaji kecil”. HAHAHA. WOW. How generous.

Image result for clapping gif


Jadi, apa keputusan saya?

Saya nggak akan ngomong apa keputusan saya. Dari curhatan ini, saya pengen tanya balik ke kamu, yang sedang membaca postingan ini. 

  1. Kalau kamu ada di posisi ini, apa yang akan kamu lakukan? 
  2. Sebagai calon karyawan, salahkah saat kita merasa perlu mempertanyakan “kejelasan-kejelasan” seputar hak dan kewajiban sebelum mulai bekerja untuk sebuah perusahaan? 
  3. Apakah pertimbangan-pertimbagan yang saya galaukan ini membuat saya masuk dalam golongan milenial yang banyak mau/ngeyel/ bahkan, picky?
Tolong jawabin buat saya yak... Saya beneran pengen dapet insight atau saran dari kamu karena, jujur, galau. Saya paham kalau ngga ada pekerjaan yang benar-benar aman di luar sana. Kalau misal saya harus move on dari sini, kira-kira apa yang harus saya lakukan dari sekedar "mencari yang baru"? Gimme your opinion, ya!


  • 4 Comments
Sejak dulu, saya sering dipusingkan dengan urusan milih baju. Sebagai perempuan bertubuh plus-size, saya nggak menampik fakta bahwa ada banyak hal yang ingin saya “sembunyikan” ketika berpakaian. Tapi, mindset tersebut udah saya ubah beberapa tahun belakangan. Asalkan pakaian tersebut sopan dan nyaman, saya akan mengenakannya dengan leluasa. Tinggal gimana cara saya memadukannya dengan aksesoris yang menunjang penampilan.

Baju Tunik, Baju Favorit untuk OOTD

Salah satu jenis pakaian yang paling saya suka adalah tunik. Kalo kamu follow Instagram saya, pasti akan notice tunik polos warna hitam yang bolak-balik saya pake. Orang Jogja bilang fenomena ini dengan sebutan “Ring-Go” alias “Garing-Dinggo” atau “Kering-Dipakai” dalam Bahasa Indonesia. HAHAHA. Ya gimana dong, emang nyaman banget dipake. Apalagi warna hitam yang netral bisa saya mix & match dengan aksesoris kalung dan hijab yang berbeda-beda.

Baju tunik polos yang jadi favorit saya

Kenapa kok saya suka banget pake tunik? Menurut saya, tunik ini cocok banget untuk muslimah bertubuh plus-size karena desainnya yang longgar dan menutupi bokong. Tunik sendiri ternyata punya berbagai macam jenis dan model. Tunik polos yang sering saya pake adalah satu dari sekian banyak jenis tunik yang ada di pasaran. 

Lalu, apa aja jenis-jenis tunik lain yang plus-size friendly?

5 Baju Tunik Modern Plus-Size Friendly

Berbagai jenis baju tunik modern untuk foto OOTD-mu

1. Tunik Chiffon

Suka dengan model baju yang “jatuh” dan ringan? Tunik chiffon bisa jadi pilihan. Tekstur kainnya yag ringan, tipis, dan hampir transparan ini bisa kita temukan dalam model baju tunik modern. Kain chiffon mempunyai ragam bahan dan serat yang cukup variatif. Contohnya chiffon dari serat sintetis seperti polyster dan nylon, atau dari serat alam seperti katun dan sutra.

Dalam pemakaiannya, tunik chiffon terasa lebih sejuk saat dikenakan. Supaya nggak keliatan nerawang, sebaiknya kita memakai tanktop atau manset sebagai dalaman. Tunik ini cocok dipake dalam acara semi-formal seperti pada pesta pernikahan.

2. Tunik Vest

Untuk tampilan yang lebih santai dan boyish, kita bisa memadukan shirt dan jeans dengan tunik vest sebagai pemanisnya. Vest, atau yang biasa disebut rompi, biasanya terbuat dari bahan kain atau kaos. Modelnya pun cukup beragam, seperti vest dengan kancing, tidak berkancing, hingga resleting depan.

Tunik vest, selain dapat menjadi pemanis saat tampil casual, juga berfungsi sebagai penghangat badan yang anti ribet. Kalo kita udah udah pake kaos lengan panjang, nggak perlu lagi pake jaket lengan panjang. Cukup dengan mengenakan tunik vest, tubuh akan terasa lebih hangat tanpa harus merasa kepanasan.

3. Tunik Asimetris

Saat denger kata “asimetris”, mungkin kita langsung membayangkan bentuk yang ngga rata kanan-kiri/atas-bawah. Well, sedikit mendeskripsikan sih... Model baju asimetris memang punya potongan yang nggak sama antara bagian satu dengan bagian lainnya. Tapi, model seperti ini malah yang membuat penampilan terlihat lebih stylish.

Begitu juga dengan tunik asimetris. Baju tunik modern dengan model ini nggak hanya bikin penampilan terlihat lebih fashionable, tapi juga mampu membuat ilusi tubuh terlihat lebih ramping. Tunik asimetris akan cocok bila dipadukan dengan celana pensil atau legging polos. Saya pribadi belum punya tunik semacam ini dan berencana hunting di online shop kesayangan. Bakal jadi pilihan utama saat hangout ke tempat-tempat hits dan ber-foto OOTD.

Tunik chiffon, tunik vest, dan tunik asimetris

4. Tunik Hoodie

Hoodie, tapi tunik? Ada. Pada dasarnya model baju ini adalah hoodie yang menggunakan desain tunik. Hoodie sendiri berbentuk seperti sweater dengan topi. Kebanyakan hoodie mempunyai desain dengan saku depan dan tali untuk merapatkan bagian topinya. Selain itu, terdapat pula resleting di bagian depannya.

Berbeda dengan hoodie biasa, tunik hoodie mempunyai desain bagian bawah yang lebih panjang dan menutupi bokong. Bila pada hoodie biasa tidak terdapat aksen sama sekali, tunik hoodie mempunyai aksen yang biasa terdapat pada baju tunik. Bahan dari tunik hoodie cukup tebal, sehingga sangat cocok dikenakan saat cuaca dingin/ libur di pegunungan.

5. Tunik Peplum

Saya pertama kali lihat aksen peplum ini di baju-baju trendy ala cewek-cewek ulzzang Korea. Baju dengan model peplum ini punya bentuk mengembang di bagian bawah dan udah diaplikasikan pada banyak jenis pakaian wanita, seperti pada rok, blouse, kemeja, dress, blazzer, hingga tunik.

Tunik peplum secara tampilan terllihat hampir sama dengan blouse. Pembeda antara keduanya adalah bagian belakang baju yang lebih panjang dan menutupi bokong. Secara tampilan, baju tunik modern dengan model peplum terlihat lebih anggun dan elegan. Untuk bentuk tubuh dengan pinggang besar, pilihlah model peplum yang nggak terlalu ngembang/lebih jatuh.

Tunik hoodie dan tunik peplum

Dari kelima jenis tunik tersebut, saya pengen banget punya tunik asimetris yang modelnya stylish dan cocok banget untuk OOTD di tempat-tempat hits. Selain itu, tunik vest juga bisa jadi alternatif outfit saat ingin tampil casual. Kamu sendiri suka tunik dengan model seperti apa? Share langsung di kolom komentar ya! See you on the next post!

  • 9 Comments
These couple of year, I’ve been overwhelmed by the power of beauty. Beauty bukan melulu seputar makeup, tapi juga the power of women yang aktivitasnya menginspirasi saya. Saya seneng banget ngikutin perkembangan usaha dari para perempuan untuk perempuan lainnya. Because for me, that’s the real beauty. Women are made to inspire one another.



Kalo ada temen-temen yang udah kenal saya dari lama, pasti tau banget kalo saya penggemar SNSD. Bukan penggemar yang fanatik banget, tapi saya suka ngikutin kegiatan para membernya sejak tahun 2011. Saya juga suka baaanget sama Im Jennim, salah satu influencer Korean-American yang cukup terkenal dengan konten youtube-nya. Dari dalam negeri, suka banget sama Mbak Ollie Salsabeela yang dikenal sebagai srikandi digital-nya Indonesia.

Saya suka banget sama mereka bukan karena mereka cantik aja, tapi buat saya pribadi, mereka sangat menginspirasi. Di tengah stigma masyarakat yang masih sering memandang perempuan sebagai makhluk lemah yang harus “ngalah” dan nyerah dengan cita-citanya, para member SNSD, Im Jennim, maupun Mbak Ollie malah makin berjaya dengan karirnya yang juga ngajak perempuan-perempuan lain untuk terus working on their passion.

With blogger fellas from Jogja Bloggirls

Itu kenapa, saat diajakin Silvi, editor Hipwee Community, untuk dateng ke acara Pixy Beauty & Inspiring Talk, saya dengan mantap langsung mengiyakan. Ada Mbak Anunk Aqeela yang jadi pembicara utama di acara ini. Bertempat di Gedung PKKH UGM (12/05), Mbak Anunk berbagi kisah perjalanan karirnya sebagai seorang fashionpreneur.


Percaya nggak kalo awal ngebangun usahanya, Mbak Anunk hanya bermodal Rp 5.000.000? Harus percaya! Ya karena emang segitu yang dia punya untuk mulai usaha clothing line “Anunk Aqeela”. Sebenernya duit segitu bisa aja beliau pake buat belanja 5 sepatu. Tapi dengan usahanya mengubah uang itu menjadi baju-baju hasil desainnya, Mbak Anunk bisa beli sepatu berkali-kali lipat lebih banyak.

Intinya kalo emang niat dan bener-bener usaha, pasti hasilnya bakal keliatan juga.

How to be, or at least, to look professional?

Selain berbagi seputar karirnya, Mbak Anunk juga berbagi tips ke temen-temen yang pengen tampil profesional. Diawali dari cara berpakaian yang harus lebih formal, misal dengan menggunakan blazer dan sepatu yang menutup ujung jari. 

Lalu berlanjut ke posisi duduk yang lebih sopan. Jangan ngangkang apalagi nangkring! Saat mengambil posisi duduk, bokong “ditarik” mepet punggung kursi, posisi punggung tegap, kaki dirapatkan, dan tangan diletakkan di atas paha. Terakhir, jika kita sedang duduk lalu ada orang yang menghampiri dan mengajak bersalaman, wajib hukumnya untuk berdiri, tatap mata lawan bicara, lalu sambut tangannya dengan mantap. Jadi terlihat kalau kita tuh siap kapan saja dan di mana saja.

How to mix and match your makeup with your outfit

Selesai sesi sharing dengan Mbak Anunk, acara dilanjutkan dengan beauty class bersama MUA Pixy asal Bandung, Kak Robby, dengan “peralatan tempur” yang udah tersedia lengkap dari Pixy. Tema makeup yang dikasih Kak Robby berupa innocent makeup look dengan produk-produk Pixy yang hasilnya juga akan di-mix and match dengan outfit formal maupun casual ala Mbak Anunk Aqeela.

Untuk acara casual seperti hangout makan siang bareng temen-temen kampus, lebih baik pilih warna kalem semacam nude shades untuk bibir dan mata. Di acara-acara formal, seperti evening party/soirée, cucok banget kalau pake lipstick yang agak bold. Bagian mata pun juga bisa dibuat agak smokey. Jadi keliatan lebih tegas, gitu.

Hasil makeup creation dari Kak Robby

 Gosh... I can't control my facial expression everytime I apply makeup

 With Erny and Amel!

LOOK AT THESE GORGEOUS SHADES AND TOOLS

Acara pun ditutup dengan foto bareng dan bagi-bagi hadiah untuk temen-temen dengan hasil riasan terbaik. Ada yang borong goodie bag dari Pixy boookkk. Asyique banget yah!

Overall, I had a very lovely day with Hipwee, Pixy, and all my blogger fellas that Saturday. Karena dulu pernah sempet freelance jadi editor Hipwee Community, saya juga jadi reunian sama temen-temen kantor deh. Pulangnya bawa box guedhe yang isinya produk-produk Pixy, berupa skincare dan makeup-nya. Isinya udah saya bocorin di highlight story “Review” yaw. Misal mau intip-intip, cuss liat di sana aja. Nanti beberapa di antaranya juga akan saya review.

Thank you very much Pixy and Hipwee for inviting me! I really enjoyed the event and uhm, the goodie bag, of course. Just like the theme "My Beauty, My Energy", I feel energized too after walking out from the venue. Semoga berikutnya ada event-event yang lebih seru lagi dari Hipwee dan Pixy, yaaaakkk!

Photo by Cik Luci 
  • 11 Comments

Ih, krengki muluk... Mau dapet yaaa?

Celetukan semacam ini sering dilontarkan rang-orang saat liat cewek krengki. Pokoknya kalo krengki, pasti mau dapet aka datang bulan aka haid. Padahal, yang namanya krengki tuh bukan cuma waktu mau haid aja, lho. Bisa jadi karena emang lagi banyak pikiran, stress, jadi keseimbangan emosinya rada labil, lalu muncul krengki.

Kalo dari pengalaman saya beberapa tahun ini, krengki saat PMS udah jadi mitos. Sering banget saya lupa haid tanggal berapa, nggak ada tanda-tanda fisik atau psikologi yang begitu berubah, tau-tau “srrrrr....”, eh, dapet. Bakal kelimpungan kalo lagi beraktifitas di luar dan lupa nggak bawa pembalut. Makanya, jangan lupa dicatet, yak.

Mood-Swing Saat PMS

Nah, ngomongin soal krengki dan mood-swing saat PMS, walaupun mungkin nggak begitu sering terjadi pada saya, tapi mungkin bagian sebagian cewek lain masih sering terjadi. Ada 3 macam krengki yang biasa terjadi saat menjelang haid atau masa-masa PMS:

1. Badan jadi mager beuts

Saat PMS, perempuan yang sehari-harinya ceria dan aktif banget bisa jadi mendadak super mager. Serasa nggak ada harapan hidup lagi gitu. Mau makan, males... Mau kerja, males... Mau hangout, males... Maleees aja bawaannya. Ada yang mengalami juga?

2. Bawaannya galau mulu

Kalau ada temen perempuan yang biasa muterin playlist dengan dominasi lagu-lagu EDM kok tiba-tiba muter lagu-lagu mellow yang sedih-sedih, cek dulu. Bisa jadi dia abis putus cinta atau emang lagi pengennya muter lagu-lagu galau. Kalo pengennya muter lagu galau, ditanyain lagi kapan tanggal terakhir haid. Misal beberapa hari lagi udah masuk tanggalnya, nah itu, bisa jadi dia lagi tenggelam di masa-masa PMS.

3. SEMUA SALAH! HANYA AKU YANG BENAR!

Iyaaaa iya iya semua aja disalahiiin. Tipe perempuan yang kayak gini aslinya nyebelin yak. Tapi mau gimana lagi, kalau dia lagi di masa PMS, mungkin bisa sedikit dimaklumi yah. Karena bisa jadi dia bersikap kayak gitu karena pengaruh hormonal yang cukup kuat. Cumaaa kalau emang dia sering banget marah-marah, yah, susah juga ngebedainnya.

Krengki-krengki yang terjadi saat PMS tadi cukup menyebalkan rasanya kalau terlalu sering terjadi sama kita. Apalagi kalau lagi di tempat kerja, tiba-tiba mood-swing melanda. Aduh, bisa jadi dianggep nggak profesional. Kalau udah sering terjadi, temen-temen kerja juga bakalan susah buat memaklumi.

Cara Mengatasi Mood-Swing Saat PMS

Pada dasarnya, yang namanya mood-swing itu bisa dikendalikan, kok. Jadi semasa PMS pun, emosi kita bisa tetep stabil walaupun secara hormonal emosi kita dibikin acak-acakan. Gimana caranya supaya nggak krengki saat PMS atau menjelang haid?

1. Lakukan olahraga rutin

Masih belum rutin olahraga? Sama, saya juga. HEHE. Tapi saya selalu berusaha menyempatkan olahraga, setidaknya sekali dalam seminggu, untuk stress-release. Apalagi menjelang haid, mood saya kadang jadi acak-acakan nggak karuan. Saya sendiri suka banget sama senam aerobic karena gerakannnya yang dinamis dan menggunakan musik. Enak kan yah kalo olahraga dibawa joget ajah. HAHAHA.

Untuk kamu yang nggak biasa dengan olahraga high-impact seperti senam, kamu bisa coba lakukan yoga. Saya sebenernya dari dulu agak takut buat nyobain yoga. Alasannya karena saya merasa badan saya terlalu gemuk untuk olahraga ini. Sampe suatu hari, saya lihat mbak-mbak segedhe saya di Instagram yang bisa melakukan gerakan-gerakan yoga, bahkan yang rumit sekalipun.

Saat melakukan gerakan yoga, otot-otot tubuh dan pikiran jadi lebih rileks. Banyak banget gerakan yoga sederhana yang bisa dipraktekan sendiri di rumah. Buktinya waktu saya ke Yoga Festival 2018 di Prambanan Sabtu lalu (12/05/2018) gerakan-gerakan yoga yang dipraktekan nggak melulu yang jempalitan susah banget. Buat orang yang nggak terbiasa olahraga berat, yoga bisa jadi pilihan olahraga yang super relaxing dan menyenangkan.

Yoga Festival 2018 di Prambanan

2. Sedia Kiranti di kulkas

Setiap denger kata Kiranti, pikiran kita langsung “Oh, biar nggak nyeri haid”. Emang minuman ini udah terkenal banget sebagai minuman pereda nyeri haid di kalangan masyarakat Indonesia. Sebelumnya, saya kira Kiranti ini minuman abal-abal yang dilabeli “sehat datang bulan”. Waktu dicoba, lhah, jamu beneran ternyata.

Kiranti dengan bahan-bahan alami

Selama masa PMS, cocok banget bila kita mengombinasikan konsumsi kiranti dengan olahraga yoga. Dari penjelasan Pak Harianus Zebua selaku Corporate & Mareting Communication OT Group, permasalahan perempuan menjelang PMS yang didominasi dengan rasa kelelahan bisa diatasi dengan yoga. Kiranti dengan bahan-bahan alami berupa kunyit, jahe, asam jawa, gula jawa, gula pasir, kencur dan juga jeruk, bisa memaksimalkan metabolisme di dalam tubuh. Tubuh pun jadi segar dan lebih nyaman saat beraktifitas.

Bersama Bapak Harianus Zebua

Bersama dengan para blogger Jogja di event Yoga Festival 2018

3. Konsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi

Menjelang haid, mood yang nggak stabil bisa bikin kita stress-eating dan cenderung melakukan “balas dendam” dengan mengonsumsi makanan dengan kadar gula dan garam yang tinggi. Kebiasaan seperti ini sebaiknya kita kontrol supaya badan tetep fit selama mood lagi naik-turun.

4. Mandi dengan air hangat

Ini nih yang paling saya suka setelah beraktifitas seharian. Mandi dengan air panas somehow bikin kepala yang tadinya penuuuh banget dengan pikiran seputar kerjaan jadi lebih enteng dan enakan. Badan yang tadinya pegel-pegel nggak karuan, setelah mandi air hangat, jadi lebih rileks dan nggak tegang. Itu kenapa mandi air panas dianjurkan untuk para perempuan di masa PMS supaya krengki juga berkurang dan jadi lebih santai.

5. Me time!

Pergi hangout sama temen-temen emang asyik sih. Tapi ada kalanya tubuh dan pikiran kita membutuhkan “alone time”. Alone is not lonely. Kita melakukan kegiatan “me time” sendirian bukan untuk mengurung diri, tapi untuk memberikan ruang pada diri dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan hati. 

Misal, kita santai sambil baca buku di rumah, nyalain lilin aroma terapi sambil maskeran di kamar, muter playlist slow sambil tiduran aja, aduuuh, pikiran jadi lebih tenang rasanya. Krengki saat PMS beneran mitos doang!

Being on your own is a need

PMS emang bener adanya. Tapi uring-uringan saat PMS bisa jadi sekedar mitos kalau kamu tau cara mengatasinya. Kalau kamu sendiri, sering mengalami apa saat PMS? Share di kolom komentar yaaa. See you on the next post!

  • 6 Comments
Sebelum makeup, biasanya kamu pake skincare apa aja? Micellar water? Toner? Essence? Moisturizer? Sunscreen? Buwanyak yhua ternyata step-nya kalau dirunut secara lengkap. Saya sendiri tipe yang nggak mau rempeus masalah skincare sebelum makeup. Kalau waktu masih luang untuk siap-siap, saya bisa lakoni semua tahapan skincare tersebut. Tapi kalau waktunya mepet, palingan toner dan sunscreen aja, lalu baru apply foundation.

Ngomongin soal toner, beberapa waktu ini saya dibikin jatuh cinta sama produk lokal yang multi-fungsi. Nggak cuma bisa dijadiin toner, tapi berfungsi sebagai moisturizer dan cleanser juga. Itu kenapa setelah pake ini, saya langsung lompat ke sunscreen. Nama produk yang saya pake ini adalah Lacoco Aloe Vera Soothing Mist. 

Lacoco Aloe Vera Soothing Mist

Lacoco sendiri adalah sebuah brand skincare lokal asli Indonesia yang berasal dari kata “Coco” alias “coconut” atau kelapa. Brand ini ngeklaim kalau produk-produknya didominasi bahan-bahan dalam formulanya. Lacoco baru aja di-launching pada bulan April 2018 di Yogyakarta. Nggak hanya Lacoco, brand lain seperti Cosvie dan Looké pun diperkenalkan pada event tersebut.

Lacoco Launching Day dengan dr. Boy Abidin dan Sarah Ayu sebagai pembicara

Selain Aloe Vera Soothing Mist, ada produk-produk lain dari Lacoco yang diluncurkan untuk segera dipasarkan melalui para distributor yang bergabung dengan PT Natural Nusantara. Produk-produk tersebut adalah Ultimate Golden Swallow Facial Foam, Intensive Treatment Eye Serum, Hydrating Divine Essence, Amazonian Charcoal Glow Mask, Watermelon Glow Mask, Bust Fit Concentrate Serum, dan CosVie Woman Hygiene Treatment Essence.

Lalu, gimana sih performa dari Lacoco Aloe Vera Soothing Mist sendiri?

Packaging

Elegan dan simpel, itulah 2 kata yang saya pilih untuk mendeskripsikan produk ini. Packagingnya clear banget dan nggak berisik sama sekali. This kind of packaging tells us that the brand itself is for mid to high-class people. 


Kemasan box Lacoco Aloe Vera Soothing Mist

Boxnya didominasi warna hitam dan krem dengan keterangan produk di belakangnya. Keterangan tersebut berupa manfaat produk, cara pakai, bahan-bahan, nama produsen, No. BPOM dan expired date. Botolnya sendiri bening, jadi kita bisa langsung lihat seberapa banyak produk yang tersisa di dalamnya.

Kemasan botol Lacoco Aloe Vera Soothing Mist

Untuk bentuk tutup botol, saya awalnya agak skeptis, apa bener tipe semprotan kayak gini bisa efektif ngeluarin produk dan maksimal ngecover seluruh wajah? Setelah nyobain, ternyata produk yang keluar malah lebih pas. Saya biasanya pake 3 semprot ke seluruh wajah dan produknya bisa diratain langsung dengan tangan. Praktis dan nggak rempeus karena nggak perlu pake kapas. 

Jatuhnya nggak boros juga, beb. Cocok untuk sobat misqin seperti diri saya HAHAH

Ingredients

Berbagai manfaat dalam satu produk. Bisa digunakan sebagai pembersih, toner, dan juga eksfoliator. Kandungan AHA&BHA akan membersihkan kulit dan mengangkat sel kulit mati sehingga kulit menjadi lebih cerah dan lembut. Mengandung lidah buaya untuk menjaga kelembaban kulit, serta sebagai agen anti inflamasi untuk menenangkan kulit. Dilengkapi dengan ekstrak bunga camelia dan magnolia untuk memberi sensasi segar pada kulit.

Kandungan bahan-bahan pada Lacoco Aloe Vera Soothing Mist

Water, Glycerin, Butylene Glycol, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Lavandula Angustifolia (Lavender) Extract, Jeju Lava Seawater, Portulaca Oleracea Extract, Salix Alba (Willow) Bark Extract, 1,2-Hexandiol, Pheoxyethanol, Lactic Acid, Polyglutamic Acid, Tetrasodium EDTA, Ethylhexylglycerin, Brassica Campestris (Rapeseed) Flower Extract, Camellia Japonic Flower Extract, Centaura Cyanus Flower Extract, Cosmos Sulphureus Flower Extract, Magnolia Kobus Flower Extract, Narcissus Pseudo-Narcissus (Daffodil) Flower Exract, Rosa Hybrid Flower Extract, Decyl Glucoside

Dilihat dari bahan-bahannya, ada beberapa extract bunga yang terkandung dalam formula Lacoco Aloe Vera Soothing Mist. Nggak heran sih kalau aromanya pun enak banget. Baru kali ini saya nyobain produk face mist  yang sama sekali nggak nyengat dan nyaman dipake. Terdapat pula Jeju Lava Seawater yang diklaim berasal dari Pulau Jeju.

Hasil analisa bahan-bahan Lacoco Aloe Vera Soothing Mist melalui skincarisma.com

Pada hasil analisa tersebut, kandungan seperti paraben, sulfate, dan alcohol tidak terdapat (secara eksplisit) di dalamnya. Itu artinya produk ini cukup aman untuk digunakan oleh kamu yang berkulit sensitif dan kering. 

Untuk kulit berjerawat, kandungan Salix Alba (Willow) Bark Extract berguna sebagai acne-fighting yang mampu meredakan jerawat pada wajah. Selain itu, terdapat kandungan yang berfungsi sebagai anti-aging seperti Lactic Acid.

After Application

Sebagai toner dan alas makeup: Arahkan botol 10-15 cm dari wajah, semprotkan pada wajah yang bersih dan kering. Sebagai pembersih: semprotkan pada kapas dan usap perlahan pada wajah ke arah atas sebelum mencuci muka.

Instruksi cara pakai Lacoco Aloe Vera Soothing Mist itu bisa kamu jadikan patokan dalam penggunaan sehari-hari. Tapi, kalau saya, lebih suka menggunakannya sebagai toner, baik sebelum maupun sesudah makeup. Pemakaiannya pun langsung ke wajah aja, nggak pake kapas sama sekali. Saya prefer pake kapas untuk micellar water aja.

Penggunaan Lacoco Aloe Vera Soothing Mist setelah menggunakan makeup

Setelah penggunaan selama 2 minggu, saya bisa notice beberapa hal mengenai produk Aloe Vera Soothing Mist dari Lacoco ini:

1. Kemasannya ringan banget karena botolnya terbuat dari plastik. Buat saya, botol seperti ini cukup travel friendly walau muatannya full-size.

2. Mudah banget diaplikasikan. Nggak seperti toner pada umumnya, Lacoco Aloe Vera Soothing Mist bisa diaplikasikan tanpa kapas. Praktis dan hemat!

3. Cukup 3 kali semprot dengan jarak 10-15 cm dari wajah, produknya dapat dengan cepat meresap dan merata ke seluruh wajah.

4. Aromanya enak banget, ya Rabb. Like I mentioned before, saya udah beberapa kali coba face mist semacam ini, tapi nggak ada yang aromanya seenak Lacoco Aloe Vera Soothing Mist. Usually, it’s either too chemical or too alchol-y. This soothing mist is exceptional.

5. Teksturnya agak lengket di wajah. Sticky, but not THAT sticky IYKWIM. Buat saya, ini kabar bagus karena produk yang saya aplikasikan setelahnya jadi lebih nyerap dan nempel.

6. It is multi-functions product! Bisa dijadiin cleanser, toner, dan moisturizer. Itu kenapa saat buru-buru, saya pake produk ini dan sunscreen aja sebelum makeup.

7. Local brand, baby. How can you not support this product?

Satisfied customer of Lacoco Aloe Vera Soothing Mist

🌟 9,5/10
💖 Light and elegant packaging, satisfying scent, simple application
💔 A bit pricey for a 100ml product. But, I guess it's worthy
💸  Rp 230.000
👯 Check out the products on lacoco.co.id
or Instagram @lacoco.id

That's all my opinion toward Lacoco Aloe Vera Soothing Mist. Kalau ditanya akan beli sendiri enggak kalau udah habis nanti, sepertinya iya. Aromanya sih yang bikin saya suka banget. Kamu sendiri gimana? Tertarik nggak untuk coba produk dari Lacoco? Share di kolom komentar yaaa. See you on the next post!
  • 16 Comments

About me

a

Hello there! I'm Hanifa, a lifestyle and beauty blogger who occasionally talk about blogging and travelling . Click here to find out more about me. For further information and business inquires, email me to ivalativa@gmail.com ✉


Search This Blog

Blog Archive

  • ►  2023 (6)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2022 (27)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (5)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (22)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2020 (24)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (5)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2019 (36)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (2)
    • ►  January (2)
  • ▼  2018 (60)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (6)
    • ▼  May (5)
      • Am I That Picky Millennial When It Comes To Career?
      • 5 Baju Tunik Modern Plus-Size Friendly yang Harus ...
      • How to Look Like Lady Boss a la Pixy & Anunk Aqeela
      • Santai Menjelang Haid dengan 5 Kegiatan Ini. Kreng...
      • Review Lacoco Aloe Vera Soothing Mist
    • ►  April (8)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (55)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  June (6)
    • ►  May (2)
    • ►  April (6)
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (38)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (8)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
  • ►  2015 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  November (1)

Follow Me

  • instagram
  • tiktok
  • facebook
  • pinterest
  • twitter
  • youtube

Popular Posts

  • Berniat Membeli Mobil Toyota Kijang Innova Bekas? Berikut 5 Tipsnya!
  • Sering Bepergian Menggunakan Motor? Perhatikan Bagian Ini Saat Service!
  • Review Purbasari Oil Control Matte Powder

Categories

Sponsored (127) Beauty & Fashion (101) Self Growth (50) Food & Travel (40) Event Report (33) Blogging & Social Media (21)

Blogger Communities




Followers

Pageviews

instagram

Template Created By :Blogger Templates | ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top