A Girl Thoughts - Lifestyle and Beauty Blog by Hanifa Setiatmadji

  • Home
  • Beauty
  • Travel
  • Self Growth
  • Sponsored
  • About Me
  • Recognition
  • CONTACT

Para siswa di Yogyakarta Independent School

Udah setahun lebih sejak saya resign dari pekerjaan saya sebagai salah satu staf di sekolah swasta. Terus terang, saya kangen banget suasana sekolah. Di lingkungan sekolah selalu aja ada cerita yang membuat saya makin terinspirasi untuk lebih sering belajar dan berbagi lebih banyak ilmu.

Latar belakang pendidikan saya pun memang dipersiapkan untuk menjadi pendidik. Makanya saya suka kangeeen banget sama suasana kelas dan para siswanya. Sekarang setelah berada di lingkungan kerja dengan temen-temen yang udah berkeluarga, saya juga jadi makin aware dengan persiapan pendidikan anak.

Persiapan ini nggak cuma berhenti di masalah budget aja. Hal yang jadi bahan pertimbangan pun makin mengerucut lagi sampai ke metode dan lingkungan belajar si anak nantinya. Repot? Iya. Worthy? Udah pasti!

Halaman sekolah Yogyakarta Independent School

Makanya waktu minggu lalu Mbak Marlin ngajak buat survey sekolah, saya langsung excited buat ikutan. Apalagi sekolahnya deket kantor saya. Akhirnya janjian sama Mbak Marlin buat ketemu langsung di lokasi setelah pulang kerja.

Nama sekolahnya Yogyakarta Independent School (YIS) yang berlokasi di Jl. Tegal Mlati No. 1, Jombor Lor. Cuma 5 menit dari kantor saya. Deket banget!

Mengenal Yogyakarta Independent School (YIS) Lebih Jauh

Sesampainya di sana, saya langsung ke bagian informasi dan nyamperin Mbak Marlin yang udah nunggu. Kebetulan jam segitu masih ada staf yang stand by karena kebetulan di sana YIS juga lagi ada acara “Poetry Performance Night” yang terbuka untuk orang tua dan murid. Alhamdulillah masih bisa tanya-tanya bentar sambil nunggu acaranya mulai.

YIS ini bukan “pemain” baru di bidang pendidikan. Sekolah ini udah ada sejak 30 tahun yang lalu di Jogja. Setelah menjelaskan sekilas tentang YIS, salah satu staf ngajak kami untuk berkeliling sejenak ke luar halaman sekolah.

Lapangan sepak bola Yogyakarta Independent School

“Buset, seger banget!”, batin saya saat melihat halaman dan lapangan sekolah yang begitu luas dengan rumput hijau yang menyegarkan pandangan. Fasilitas ini adalah salah satu keunggulan yang dimiliki oleh YIS.

Kurikulum dan Pembelajaran di Yogyakarta Independent School (YIS)

Berbicara soal keunggulan, ada aspek lain yang menjadikan YIS sebagai sekolah yang bener-bener unggulan. Aspek tersebut adalah kurikulum dan metode pembelajaran yang digunakan di dalamnya, berupa kurikulum International Baccalaureate (IB). Kurikulum ini berasal dari Swiss dan ditujukan untuk anak usia 3-18, dari pre-school hingga high school.

Gedung sekolah Yogyakarta Independent School

Sebagai sekolah IB di Yogyakarta sekaligus sekolah internasional di Yogyakarta yang nyata diakui oleh Kemendikbud, program IB yang ditawarkan oleh YIS antara lain:

IB Primary Years Programme (PYP) untuk usia 3-12 tahun (setara TK dan SD)
IB Middle Years Programme (MYP) untuk usia 11-16 tahun (setara SMP)
IB Diploma Programme (DP) untuk usia 16-19 tahun (setara SMA)

Mungkin di antara ayah dan bunda yang membaca sampe paragraf ini udah bertanya-tanya, kurikulum ini bakal ngakomodir model pembelajaran yang seperti apa?

 Ruang baca Yogyakarta Independent School

Saat kita recall masa-masa sekolah dulu, pasti ada deh yang pernah liat guru naik darah karena temen sekelas yang eyel-eyelan masalah jawaban mana yang bener untuk pertanyaan yang dilontarkan guru tersebut. Padahal saat kita pikir lagi, temen sekelas kita cuma beda sudut pandang aja dan nggak bermaksud membangkang.

Masalah ini terjadi bukan karena kesalahan dari pihak guru atau siswa. Kurangnya kesadaran akan apresiasi pada critical thinking lah yang jadi penyebabnya. Belum lagi perkara standar penilaian yang disamaratakan antara siswa satu dan lainnya. Alhasil perbedaan karakter dan cara belajar pun dipandang “negatif” dalam proses pembelajaran.

 
Kegiatan belajar mengajar di Yogyakarta Independent School

Beda cerita kalau anak dibiarkan untuk lebih kritis dalam memahami suatu informasi serta belajar dengan pendekatan yang lebih personal dan sesuai dengan minatnya. Siswa tentu akan jadi pribadi yang lebih kreatif dan peka dalam mengolah kembali materi pembelajaran yang didapatkannya. Itulah metode pembelajaran yang diakomodir oleh YIS melalui kurikulum IB.

So, yes, it will be a good idea if you want your kids to get this kind of learning process in their school someday.
Tiap anak punya karakter yang berbeda. Menjadikan mereka sebagai objek belajar dengan pendekatan yang sama adalah langkah yang kurang bijak. Jadi, pilih sekolah yang tepat yang pakbapak, buibu ~

Biaya Pendidikan di  Yogyakarta Independent School (YIS)

Masuk ke pembahasan yang nggak kalah penting, yaitu seputar biaya. Dengan kurikulum berbasis internasional seperti IB, kira-kira berapa sih biaya yang perlu dipersiapkan. Terkait hal tersebut, YIS menjamin biaya yang ditetapkan sudah memenuhi standar sekolah internasional. Apalagi dengan kurikulum IB, siswa akan lebih mudah dipersiapkan untuk masuk ke sekolah atau perguruan tinggi di luar negeri tanpa harus melewati tes tambahan.

Kalau misal mau tanya-tanya lebih lanjut tentang fasilitas, biaya, atau hal-hal lain terakit sistem pendidikan yang digunakan di YIS, langsung aja dateng ke sekolahnya. Kita juga bisa cek sekilas informasinya melalui website Yogyakarta Independent School juga. Jadi bisa sedikit cari tau terlebih dulu sebelum berkunjung langsung ke sana yaaak.


YOGYAKARTA INDEPENDENT SCHOOL

Jalan Tegal Mlati 1, Jombor Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman 55284, DI Yogyakarta
P.O. Box 1175 Yogyakarta 55000
Telp. +62 274 5305147 | 5305148, Fax. 5305148
WhatsApp: 082241044242
Email: info@yis-edu.org
  • 24 Comments

Sebelum ngebahas judul di atas lebih lanjut, saya mau tanya dulu dong. Kapan sih terakhir kali kamu perawatan di klinik kecantikan? Seminggu yang lalu? Sebulan? Atau malah udah lebih dari setahun? Wah, ini nih bibit-bibit pemalas kek saya juga nih. HAHAHA. 

Iyha gaes, saya juga udah lamaaa banget nggak perawatan. Tiap udah rencana buat perawatan, eh ditunda... Lama-lama nggak sempet juga karena nggak disempetin! Kebiasaan deh, Hanifa...

Lalu, suatu hari, muncul lah suatu notifikasi pesan di WhatsApp. Pesan tersebut datang dari sohabat blogger kecintaan saya, Agi Tiara. Dia tanya, "Beb, bulan depan mau ikut treatment di NMW lagi nggak?". Sontak saya merasa luapan kegirangan membuncah dan pesan tersebut dengan gesitnya saya jawab, "MAOOOOOK!"

Selalu deh ke mana aja selalu sama dia HAHAHA

Sumpah, seseneng itu akhirnya ada yang ngajakin treatment. Lha ngerencanain sendiri malah wacana mele. Seneng banget karena diajakinnya ke salah satu klinik kecantikan favorit saya di Jogja, NMW Skincare. Sebelumnya saya juga udah pernah facial treatment di NMW dan ah... enak banget. Nggak cuma relaxing saat proses facial-nya, after effect-nya pun nggak separah facial di klinik lain. 

Paham kan kenapa saya sampe suka banget saat diajakin Agi buat balik lagi ke sana?

Kalau dulu saya udah pernah facial, kali ini treatment yang saya ambil berbeda dari yang sebelumnya. Nama treatment kali ini adalah Dermaface Therapy atau yang biasa dikenal dengan sebuat DFT treatment. Sebenernya apa sih DFT treatment itu? Gimana prosedurnya dan apa aja manfaatnya?

Dermaface Therapy (DFT) Treatment

Before we jump into the process, saya bakal jelasin dulu seputar DFT treatment. Pilihan perawatan kulit di NMW yang satu ini adalah jenis treatment yang terdiri dari rangkaian proses cleansing, scrub/microderma bration (bergantung kondisi kulit), ekstraksi komedo, Electro ion therapy/EIT dan pengaplikasian masker advance.

Jenis Perawatan dari Dermaface Therapy (DFT) Treatment

Beda permasalahan kulit, beda juga jenis treatment yang diambil. Begitu pula dengan DFT yang masih terklasifikasi ke dalam beberapa jenis perawatan. Semuanya kembali lagi ke jenis permasalahan kulit yang dimiliki pasien. 

Konsultasi dulu sama dokter buat nentuin jenis treatment apa yang harus diambil

Beberapa jenis DFT yang bisa kamu pilih di NMW Skincare di antaranya adalah:

1. DFT Lifting untuk meningkatkan elastisitas dan ketahanan kulit, menghaluskan kerutan pada kulit yang disebabkan karena kulit kulit kering dan memperbaiki struktur kulit serta melembapkannya.
2. DFT Anti Aging untuk mengatasi kulit kering serta meremajakan kulit wajah.
3. DFT Whitening untuk melembabkan dan mencerahkan wajah
4. DFT Acne untuk mengurangi produksi minyak berlebih di wajah, membantu mengurangi peradangan dan pori-pori yang lebar serta membantu mengurangi jerawat.

Proses Perawatan dengan Dermaface Therapy (DFT) Treatment

Pada awal proses treatment, wajah dibersihkan terlebih dulu untuk selanjutnya dilakukan mikrodermabrasi. Treatment ini bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati dengan alat khusus yang ditujukan hanya untuk treatment ini. Dengan menggunakan teknologi tersebut, harapannya kulit wajah kita jadi lebih bersih dan memudahkan proses treatment selanjutnya, yaitu ekstraksi. 

Dibersihin dulu makeup-nya. Ah, Hanifa mah ke luar rumah sukanya makeup mulu.

Di-massage dulu biar wajah lebih rileks sebelum "penyiksaan" huhuhu

Proses ekstraksi yang, terus terang, paling nggak saya sukai tapi mau nggak mau harus dilalui. Walau dengan rasa sakit yang begitu kuat menghujam seluruh permukaan kulitkuh, tetap kan ku tempuh jalan ini. Lha iya wong udah prosedurnya begetooo.

Ekstraksi, as we all know, adalah proses yang juga masuk di facial treartment dan mutlak dilakukan untuk membersihkan komedo. Setelah seluruh wajah terbebas dari komedo, wajah "dilumuri" masker untuk memulihkan kondisi permukaan yang sudah dibersihkan. 

Proses ekstraksi yang ku benci tapi harus ku lalui

Masker ini juga bertujuan untuk mempersiapkan kulit wajah agar lebih mudah menyerap serum yang diaplikasikan berikutnya. Tipenya peel off gitu dan bisa diaplikasikan ke area mata dan mulut juga. Saya pribadi prefer ditutupin mata aja karena kalau mulut yang ditutupin malah nggak bisa gibah sama Agi HAHAHA.

Astaghfirullah bentukan guweeeeeeeeh! Tapi betewe, ini adem banget gaes.

Proses pengaplikasian serum ini adalah langkah terakhir dari DFT, yaitu dengan menggunakan teknologi elektroforesis untuk memaksimalkan fungsi serum yang digunakan. Teknologi ini lah yang disebut juga sebagai Electro Ion Therapy (EIT).

Proses pengaplikasian serum menggunakan EIT

Efek Samping dari Dermaface Therapy (DFT) Treatment

Setelah treatment, anjurannya sih nggak boleh kena air dulu sampe sekitar satu jam setelah perawatan. After effect nya emang rada gimana gitu kalo buat saya pribadi. Nggak nyaman? Sedikit. Tapi setelah mandi malam harinya, wah... keliatan banget sih emang kalau kulit jadi lebih cerah. Luka jerawatn dan juga bekasnya pun memudar lebih cepet setelah perawatan ini. 

Ini setelah perawatan. Main ke kantor, cuma pake eyeliner dan lipstick. Dah. 
Tetep oke kan afternya?

Walau begitu, ada area di kulit wajah saya yang kemerahan dan mengalami pengelupasan kulit. Ini karena area tersebut cenderung lebih kering dibandingkan area wajah lain, tepatnya di sekitar hidung. Memang sih saya udah notice kalau area tersebut kering banget. Bahkan kalau pake makeup, pasti gampang crack di bagian itu. 

Maka dari itu perlu perawatan ekstra, yaitu dengan ngolesin skincare yang oil based di area yang kering tersebut. Selain itu, harus lebih rajin pake skincare yang melembapkan dan juga nggak pernah boleh kelupaan buat pake sunscreen. Penting banget sih tuh kalau buat skincare pagi dan siang hari.

Biaya Dermaface Therapy (DFT) Treatment

Untuk biaya asli, DFT bisa didapatkan dengan membayar Rp. 505.000. Namun untuk treatment pertama, kita hanya perlu membayar sebesar Rp. 355.000. Biaya tersebut, menurut saya, cukup terjangkau karena di dalamnya terdapat beberapa rangkaian treatment yang juga ngasih manfaat lebih ke kulit wajah kita.

Kalau berminat untuk perawatan di NMW Skincare, kamu bisa langsung ke kliniknya di area sekitar tugu Jogja. Kalau misal mau ke sana, kontak aku juga yak! Biar bisa barengan gitu ntar. Hehehe. Selamat mencoba!

NMW Skincare Yogyakarta

Alamat: Jl. Pakuningratan No.6, Cokrodiningratan, Yogyakarta 
Jam operasional: Senin - Jumat Jam 9 Pagi - 9 Malam
Sabtu - Minggu Jam 9 Pagi - 5 Sore
Telpon: (0274) 586 641

  • 23 Comments
Saya bukan tipe orang yang sering travelling. Believe me, I’d rather be at home than going travel alone. Tapi bukan berarti saya bener-bener nggak suka bepergian yak. Kalau lagi ngerasa suntuk, ada waktu, ada tenaga, dan ada dana, saya pasti nyempetin untuk jalan-jalan walau cuma di dalam kota. Kalau ada event seni, saya pasti sempetin nonton.

Lain halnya kalau saya harus bepergian ke luar kota. Persiapannya tentu lebih banyak daripada sekadar jalan-jalan di dalam kota yang bisa ditempuh dengan motor dan dalam waktu yang nggak begitu lama. Walaupun tergolong jarang, tapi saya biasanya pergi ke luar kota menggunakan mobil atau transportasi umum seperti bus, kereta api, atau pesawat.


Kenapa nggak pake motor aja? Hmmm, secara personal, saya merasa lebih aman saat menggunakan kendaraan yang kapasitasnya lebih besar dan bisa memuat lebih banyak orang dalam perjalanan. Kita pun bisa istirahat lebih nyaman selama melakukan perjalanan hingga sampai ke destinasi yang dituju.

Tapi, nggak jarang rasa nyaman tersebut terganggu karena saya tiba-tiba “mabuk”. Bukan mabuk gara-gara minum alkohol yak. Apalagi mabuk duda. Nggaaaaaaak wey bukan mabuk yang kek gitu. Saya biasanya ngerasa mual saat perjalanan jauh, apalagi saat menggunakan bus ke luar kota. Kalau udah begini, biasanya saya cuma bisa pasrah.

Kalau ditelusuri lagi, sebenernya rasa mual tuh datengnya dari mana sih? Secara medih, rasa mual bisa hadir karena guncangan selama perjalanan dan rasa tegang yang dialami selama perjalanan. Untuk mengatasinya, kita bisa membaca terlebih dahulu penyebab muntah pada anak dan penanganannya yang termudah bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat.

Nah, kalau udah terlanjur ngerasain mual, langkah apa aja sih yang bisa kita lakukan untuk menguranginya?

Makan permen

Saat mengalami mual dan muntah, kita akan merasakan area mulut terasa nggak nyaman. Padahal, jika mulut terasa nyaman, maka rasa mual bisa ditahan dan mencegah agar nggak muntah. Agar terasa lebih nyaman, maka salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mengonsumsi permen. Permen bisa membuat kita merasakan nyaman pada area mulut saat rasa mual hadir.

Selain memberikan rasa yang nyaman, permen juga nggak akan membuat kita merasa kekenyangan hingga akhirnya justru membuat jadi semakin mual. Siapkan permen yang kita suka selama perjalanan agar bisa dikonsumsi saat sewaktu-waktu dibutuhkan. Sehingga, rasa mual dapat teratasi tanpa perlu mengorbankan banyak waktu hanya dengan mengonsumsi permen.

Bawa aromaterapi atau minyak angin

Masuk angin bisa terjadi saat perjalanan dan menjadi penyebab seseorang merasakan mual dan muntah. Semburan udara dari pendingin menjadi salah satu alasan mengapa kita bisa merasakan masuk angin dan berujung pada rasa mual dan muntah. Selain itu, udara dari luar kendaraan juga menjadi alasan mengapa seseorang bisa masuk angin selama perjalanan.

Agar dapat mengatasi masuk angin secara praktis, maka kita bisa membawa serta minyak angin saat perjalanan. Minyak angin dapat membantu mengeluarkan angin yang masuk ke dalam tubuh dan membuat tubuh jadi terasa lebih nyaman. Selain itu, bawa juga minyak aroma terapi agar kita bisa mendapatkan bau yang segar dan bisa mencegah terjadinya rasa mual.

Itulah dua cara yang bisa dilakukan untuk meredakan rasa mual saat perjalanan berdasarkan tips kesehatan gue sehat. Selain itu, siapkan selalu obat Corticosteroid Nasal Spray di apotik bebas tanpa resep yang dibutuhkan untuk keperluan mendesak. Semoga bermanfaat yaaaaaak!

  • 1 Comments

Everytime I think about separation, I always think about my well being. How can I through this situation without any kind of stupid drama? How would I survive without anyone noticing that I’m in a very bad condition the past few weeks? How will I heal when every second of my life is thinking about my mistakes and what I’ve done wrong to my loved ones.

I have never experienced a tough broke up before. This recent break up was just stupid for me. I don’t know. I just don’t understand how can someone that I’ve been in relationship with for over 5 years would cut me over the text and decided to leave on his own. Quitting without telling what he felt right on my face and leave me empty.

Also read: The Idea of Smooth Sailing Relationship 

Luckily, I’m not going crazier. I have my friends told me over and over to let him go, let him alone, and just focus on myself. They told me to focus on healing and be mindful about what I’ve been feeling these days. This time, I take that suggestion seriously because… yes, I’ve been hurting myself by lying about being happy and secure by being in a relationship.

This is not my first breakup. My faith about being in love and be loved is in big doubt right now. I don’t know if someday I’m going to choose the same thing, but really, this time I’m going to take all kind of responsibility to myself. I have my parents to take care. They’re actually already taking care of themselves better than me. I’m suck at keeping healthy

Also read: Learning to Forgive Myself 

I don’t know how to put my feeling in words. I’ve been in doubt between keeping it to myself or telling it on the blog. But here I am, telling it to the world that I’m over it. Yes, he cut me off and I choose not to chase him anymore. Cause this time, it’s not worth chasing somebody who cut me off without any clear explanation. And also, I’m done begging.

I will try to live with this. I’m eager to make efforts to work harder while I'm progressing to heal.
  • 0 Comments
Dari sekian banyak anjuran hidup sehat, aturan yang nggak pernah saya lewatin adalah memenuhi kebutuhan harian air putih. Daripada laper, saya lebih sering mengalami rasa haus dan seneng banget minum. Bahkan setiap nongkrong di kafe, saya bisa pesen air mineral lebih dari 1 kali.


Kalau harus nongkrong lama, saya biasa bawa tumblr atau botol Tupperware sendiri dari rumah. Sewaktu-waktu haus, tinggal minum aja tanpa harus beli minum terlalu sering. Lagian kalau di kafe, harga air mineral juga jadi mahal banget. Kadang mahalnya tuh nggak masuk akal sehat sobat ngirit.

Bukan misqueen yha. Ngirit. Jadi kalau emang sedang pengiritan maksimal, saya lebih sering bawa botol minum sendiri.

Beruntung banget kegemaran saya dalam perkara omben-omben ini didukung oleh Clozette Indonesia. Beberapa waktu lalu, Clozette ngirimin saya 1 paket Tupperware Eco Bottle 1.5L dan beberapa tambahan produk yang bikin ibu saya excited banget. Nggak cuma saya yang seneng, tapi ibu pun ikut kegirangan saat tahu saya dapet paket Tupperware.

Tupperware dengan berbagai warna gemes dari Clozette Indonesia

Emang beliau dari dulu udah koleksi berbagai jenis wadah gemes yang bisa dipake buat beragam jenis acara pula. Nggak cuma buat bekal makan aja, tapi juga acara-acara semi formal semacam arisan atau pengajian. Suatu hari saya pernah tanya, "Beli segini banyak buat apa?" dan ibu jawab santai "Yha siapa tau bentar lagi kamu nikah. Bisa buat wadah katering acara di rumah"

Dan wadah-wadah gemes itu masih tertata rapi di lemari karena saya sampe sekarang belum ketemu calon suami. Assalamualaikum akhi, berminat nglarisin Tupperware ibu dengan ngelamar saya?

Back to Tupperware, selama ini udah tertancap mindset bahwa brand ini tuh udah pasti bagus. Harganya juga nggak murah, tapi juga nggak mahal banget. Cuma buat anak-anak yang dipercayakan ibunya untuk bawa Tupperware, perkara ngilangin produk ini bisa jadi masalah yang cukup pelik. Pasalnya, ngilangin Tupperware bisa berakibat dicoret dari KK. BENER APA BENER?

Oke anak-anak... bekalnya dibawa dan jangan lupa wadahnya harus ikut pulang!

Nyahaha. Untungnya sih dari dulu saya nggak pernah ngilangin. Ketinggalan sih pernah, tapi abis itu dibawa pulang lagi di hari berikutnya. Aside of that fact, meme yang tersebar tentang Tupperware ini cukup membuktikan bahwa memang kualitas produk ini tuh sebagus itu! Apalagi kalau mamak-mamak yang udah bersabda, nggak perlu divalidasi lagi deh. Udah pasti emang bagus banget.

Ngomongin soal Tupperware Eco Bottle, botol berukuran 1,5L ini merupakan produk terbaru Tupperware yang mulai keluar pada bulan Oktober 2019. Eco Bottle 1,5L punya 2 varian warna menarik, yaitu ungu dan biru.

Wajib bersanding dengan Tupperware Eco Bottle 1.5L selama berkutat dengan kerjaan

Untuk tutupnya sendiri, botol minum dari Tupperware ini menggunakan tipe tutup flip yang cap-nya tuh bisa ditukar satu sama lain. Kalau kamu punya kedua warna tersebut, kamu bisa tuker-tuker deh biar style botolnya bisa ngasih kesan yang berbeda setiap diganti.

Selain warnanya yang vibrant dan ukuran botol dengan bentuk ergonomis yang cukup besar, hal lain yang saya suka banget dari botol minum keluaran Tupperware satu ini adalah fungsi ketat cairan. Dengan fungsi tersebut, botol ini beneran aman buat dibawa kemanapun saat beraktivitas. Tutupnya pun mudah untuk dibuka dan ditutup. Jadi emang nyaman digenggam dan secure banget dibawa ke mana aja.

Tutup flipnya beneran rapet saat ditutup dan nyaman banget saat digunakan untuk minum

Tebak, waktu ambil foto ini, saya udah minum berapa liter? HAHAHA

Pengen punya juga nggak, buat dibawa ke sekolah, ngampus, atau ke kantor? Mending langsung aja beli di website resmi Tupperware dan update terus produk-produk terbarunya di Instagram Tupperware. Jangan lupa jaga terus kesehatan dengan minum air putih setiap hari yaaa!
  • 2 Comments

About me

a

Hello there! I'm Hanifa, a lifestyle and beauty blogger who occasionally talk about blogging and travelling . Click here to find out more about me. For further information and business inquires, email me to ivalativa@gmail.com ✉


Search This Blog

Blog Archive

  • ►  2023 (6)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2022 (27)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (5)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (22)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2020 (24)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (5)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ▼  2019 (36)
    • ►  December (2)
    • ▼  November (5)
      • Yogyakarta Independent School: Mendidik Siswa Menj...
      • Merawat Kesehatan Kulit Wajah dengan Dermaface The...
      • Cara Mengatasi Rasa Mual yang Mengganggu Saat Trav...
      • The Thought of Separation
      • Cukupi Kebutuhan Harian Air Putih dengan Tupperwar...
    • ►  October (3)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (60)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (6)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (55)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  June (6)
    • ►  May (2)
    • ►  April (6)
    • ►  March (5)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (38)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (2)
    • ►  May (8)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
  • ►  2015 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  November (1)

Follow Me

  • instagram
  • tiktok
  • facebook
  • pinterest
  • twitter
  • youtube

Popular Posts

  • Berniat Membeli Mobil Toyota Kijang Innova Bekas? Berikut 5 Tipsnya!
  • Sering Bepergian Menggunakan Motor? Perhatikan Bagian Ini Saat Service!
  • Review Purbasari Oil Control Matte Powder

Categories

Sponsored (127) Beauty & Fashion (101) Self Growth (50) Food & Travel (40) Event Report (33) Blogging & Social Media (21)

Blogger Communities




Followers

Pageviews

instagram

Template Created By :Blogger Templates | ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top